Mantan wali kota Mataram periode 2010-2021 Ahyar Abduh dimakamkan oleh keluarga di Masjid Riyadhus Sholihin Lingkungan Perigi Kelurahan Dasan Agung Kecamatan Selaparang Kota Mataram, Rabu sore (5/4/2023).
Anak Ahyar Abduh, Badruttaman Ahda mengatakan sebelum ayahnya dikebumikan, almarhum disalatkan sebanyak 50 kali. Baik dari tokoh pemerintah dan tokoh agama.
"Alhamdulillah pemakaman beliau aman, tenteram dan ramai. Hampir semua tokoh masyarakat hadir ke pemakaman beliau," kata Ahda saat ditemui di makam Ahyar Abduh, Rabu sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahda, sebelum almarhum dikebumikan, para jamaah melaksanakan salat jenazah sebanyak 50 kali. Hal ini, sebut Ahda, pertanda ayahnya masuk kategori husnul khatimah.
"Kami meminta doa semoga beliau diterima di sisi Allah. Semoga beliau Husnul khatimah. Semoga amin," ujar Ahda.
Selama proses pemakaman berjalan, semua warga kelurahan Dasan Agung Mataram berbondong-bondong ikut membantu menyiapkan segala persiapan sebelum pemakaman. Dia pun meminta agar kematian ayahnya itu diberikan kemuliaan dan keberkahan di bulan suci Ramadan ini.
"Semoga termasuk golongan ahli surga. Terima kasih buat semua jamaah wargaMataram yang sudah ikut berpartisipasi dalam proses pemakaman jenazah almarhum," ujarAhda.
Diberitakan sebelumnya, kabar meninggalnya Wali Kota Mataram dua periode tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Mataram I Nyoman Suandiasa.
"Ya beliau meninggal dunia pada Selasa sore (4/4/2023) sekitar pukul 16.09 Wita di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB," kata Nyoman.
Suandiasa menjelaskan politisi senior Partai Golkar Kota Mataram tersebut sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Siti Hajar sejak pertengahan Maret 2023.
Setelah tiga pekan menjalani perawatan kondisinya belum membaik. Kondisi kesehatan Ahyar Abduh sempat menurun sehingga dirujuk ke RSUP NTB.
"Tiga hari dirawat di Ruang Senggigi RSUP NTB. Sempat mengalami kritis sehingga petugas kesehatan membawa ke ruang ICU untuk mendapatkan tindakan medis," kata Suandiasa.
(nor/hsa)