Masjid Kuno Barung Birak merupakan salah satu masjid tua di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masjid berukuran 8x8 meter persegi ini memiliki arsitektur sangat asri.
Di dekat Masjid Kuno Barung Birak terdapat kampung adat yang menempati rumah adat Bale Mengina. Masjid ini tidak terlalu terkenal karena jaraknya cukup jauh dari jalan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi
Masjid Kuno Barung Birak berlokasi di Dusun Barung Birak, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Jalan menuju lokasi terbilang kecil, jadi disarankan menggunakan kendaraan roda dua.
Sejarah
Dilansir dari laman Majelis Pengemban Adat Bayan, masjid ini menjadi bukti sejarah penyebaran agama islam pada masa Kerajaan Bayan, di mana saat itu dibangun lah Masjid Kuno Barung Birak.
Menurut cerita, masjid ini lebih dahulu didirikan sebelum masjid-masjid lain, seperti Masjid Bayan Baleq. Masjid ini berbentuk segitiga piramida bertingkat satu sesuai kepercayaan masyarakat Bayan Wetu Telu.
Arsitektur
Dilansir dari Jurnal UIN Mataram oleh H. L. Ahmad Busyairy, arsitektur Masjid Kuno Barung Birak dikelilingi beberapa kuncup makam, termasuk makam Reak yang diyakini oleh warga setempat sebagai makam para penyebar agama Islam ratusan tahun silam.
Pembangunan Masjid Barung Birak menggunakan atap santek (terbuat dari bambu) dan soko gurunya (tiang masjid) dari kayu suren dan lengkukun. Di dalam Masjid terdapat mimbar tempat khatib membaca khutbah, yang terbuat dari kayu kates.
Lantainya terbuat dari tanah liat. Bentuk bangunan Masjid Barung Birak memiliki kesamaan dengan masjid-masjid kuno lain di Lombok.
Artikel ini ditulis oleh Hanna Patricia M. Lubis peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/hsa)