2 Investigasi 'Berlawanan' Terbakarnya Tanker BBM yang Tewaskan 3 ABK

2 Investigasi 'Berlawanan' Terbakarnya Tanker BBM yang Tewaskan 3 ABK

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 28 Mar 2023 08:34 WIB
Kapal tanker MT Kristin terbakar di perairan Ampenan, Mataram.
Foto: Kapal tanker MT Kristin terbakar di perairan Ampenan, Mataram. (istimewa)
Denpasar - Terbakarnya kapal tanker MT Kristin yang mengangkut Pertalite masih menyisakan misteri. Penyebab pasti kapal yang terbakar pada Minggu (26/3/2023) itu belum diketahui. Kini, dua investigasi mencoba menguak peristiwa kebakaran dan akibat yang ditimbulkan.

PT Pertamina International Shipping (PIS) menginvestigasi soal penyebab kebakaran kapal. Sementara, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan investigasi soal ada tidaknya pencemaran di perairan Pantai Ampenan, Mataram.

Investigasi Walhi yang bertolak belakang dengan PIS itu memang didasari atas keraguan Walhi terhadap pernyataan Pertamina yang menyebut tidak ada tumpahan minyak ke laut.

Walhi Terjunkan 5 Tim

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB menerjunkan lima tim untuk meneliti air laut di sepanjang pantai Ampenan Mataram setelah kapal MT Kristin Surabaya terbakar, Minggu (26/3/2023).

Direktur Utama Walhi NTB Amry Nuryadin mengatakan lima tim tersebut diterjunkan untuk memeriksa kondisi air laut pascakebakaran. Walhi ingin memastikan kondisi air laut yang menjadi tempat nelayan beraktivitas tersebut tidak tercemar.

"Kami akan terjunkan lima tim untuk meneliti apakah minyak yang diangkut kapal MT Kristin ini tidak tumpah ke laut. Jika kami temukan tumpahan, ini jelas bisa berbahaya," kata Amry, Senin (27/3/2023).

Penelitian dilakukan Senin (27/3/2023) dengan menerjunkan tiga tim, mulai dari Walhi NTB, tim gabungan Wanapala, dan Sahabat Hijau Lombok.

"Ada tiga organisasi yang turun. Dari kami lima orang termasuk saya turun ke Pantai Loang di Tanjung Karang, untuk melihat langsung kondisi air laut," kata Amry.

Tim yang diterjunkan hari ini akan mengambil sampel sekaligus mengecek permukaan air laut. Amry menduga, jika kapal tanker terbakar di tengah laut maka ada kemungkinan minyak akan berceceran atau tumpah ke tengah laut.

"Bisa saja Pertamina mengeklaim tidak tumpah, kami ingin memastikan dengan melakukan investigasi," kata Amry.

Sebelumnya, Pejabat Sementara (Pjs) Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengungkapkan tidak ada tumpahan minyak seusai kapal MT Kristin berhasil dipadamkan pada Minggu (26/3/2023) malam.

"Api telah padam pada (Minggu, 26 Maret 2023) pukul 21.00 Wita. Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan," ucap Taufik, Senin (27/3/2023).

Investigasi Pertamina

PT Pertamina International Shipping (PIS) menyampaikan duka dan prihatin atas insiden yang menimpa kapal MT Kristin.

Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus menyampaikan saat ini PIS fokus untuk pencarian dan keselamatan kru kapal MT Kristin serta investigasi lebih lanjut untuk mengusut tuntas penyebab insiden yang terjadi di kapal tersebut. Kapal MT Kristin merupakan kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri, yang disewa oleh PIS untuk mengangkut muatan BBM berupa Pertalite ke Integrated Terminal Ampenan dan Fuel Terminal Sanggaran.

"Posisi PIS dalam hal ini adalah sebagai penyewa kapal, di mana dalam perjanjian sewa atau carter PIS selalu menekankan kepada pemilik kapal untuk mengedepankan aspek HSSE dalam operasional terkait keselamatan kru maupun muatan kargo kapal," kata Aryomekka dalam keterangan tertulis, Senin (27/3/2023), seperti dilansir detikFinance.

PIS memastikan setiap pemilik kapal yang menjalin ikatan bisnis dengan PIS untuk bertanggung jawab penuh atas setiap risiko dan kejadian yang bisa berdampak pada keselamatan kru kapal maupun muatan kargo kapal sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. PIS terus berkoordinasi dengan seluruh otoritas yang berwenang untuk penanggulangan insiden, mulai dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas dan Tim SAR, Pelindo, POLAIRUD, dan pihak lainnya

Bersama dengan tim gabungan yang dikoordinasi oleh Basarnas, PIS intens berkoordinasi untuk pencarian kru kapal MT Kristin. MT Kristin tercatat memiliki 17 kru kapal di mana 14 kru langsung dievakuasi malam tadi dan sudah dalam kondisi selamat dan aman. Berdasar laporan terkini tim gabungan, dua dari tiga kru yang hilang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

Basarnas masih akan melakukan penyisiran kembali untuk mencari 1 ABK yang belum ditemukan di area kejadian mulai pagi ini, Senin (27/3), hingga tujuh hari ke depan. "Mari kita doakan agar proses pencarian bisa berlangsung lancar dan kru kapal bisa segera ditemukan," katanya.

2 ABK Ditemukan Terbakar, 1 Hilang

Dua anak buah kapal (ABK) MT Kristin yang bermuatan Pertalite 5.900 kiloliter dan terbakar pada Minggu siang (26/3/2023) berhasil ditemukan. Kedua korban ditemukan dalam kondisi tewas terbakar di atas kapal tanker itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengatakan dua dari tiga ABK yang dikabarkan hilang telah ditemukan. "Tadi pagi sudah ditemukan satu korban di atas kapal dan korban kedua ditemukan siang barusan," ungkapnya kepada detikBali, Senin (27/3/2023).

Menurut Iwan, kedua ABK itu ditemukan meninggal dunia akibat terbakar. Satu korban di antaranya berhasil diidentifikasi.

"Korban adalah Sukirman yang bekerja sebagai bosun di MT Kristin," tutur Iwan.

Menurut Iwan, jasad Sukirman ditemukan di bagian dalam kapal, di lokasi titik api. Jenazah pria itu memiliki luka bakar yang membuat tubuh korban terpisah.

"Sedangkan satu korban (lain) yang ditemukan masih diidentifikasi oleh tim Forensik Bali," kata Iwan.

Kronologi Kapal Terbakar

Kebakaran kapal MT Kristin bermula sekitar pukul 14.30 Wita Minggu (26/3/2023). Kapal tanker yang mengangkut Pertalite tersebut sedang menunggu antrean untuk mendistribusikan BBM ke Depo Pertamina Ampenan.

Saat tiga ABK menuju bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar. Tiba-tiba terjadi ledakan dan membakar bagian haluan kapal.


(hsa/gsp)

Hide Ads