Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah melontarkan kritik pedas terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang suka bagi-bagi bantuan sosial (bansos). Menurut Fahri, tugas bagi-bagi bansos itu bukanlah pekerjaan anggota DPR.
"Rupanya mereka jadi penyalur bansos. Itu bukan tugas anggota dewan. Pekerjaan anggota dewan itu tinggi. Dia diberikan perlindungan, diberikan hak imunitas," kata Fahri seusai diskusi bertajuk Menakar Peluang Indonesia Menjadi Super Power Baru Dunia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/3/2023) petang.
Mantan politikus PKS itu menuturkan seluruh anggota dewan diberikan gaji dan mendapat protokoler. Menurut Fahri, seorang legislator bertugas mengawasi kinerja pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lah ini, kita rakyat disuruh ikut ngawasin, enak aja. Lah mereka (DPR) makan gaji buta, itu nggak benar. Semua kan akhirnya tidak dapat diawasi dia," kata Fahri.
Fahri kemudian menyindir anggota dewan yang gaya hidupnya glamor dan suka pamer. Padahal, ia menilai gaya hidup anggota dewan seharusnya sederhana dan tidak aneh-aneh.
Fahri juga menyinggung anggota DPR yang meminta rakyat mengawasi kinerja mereka. "Ini ngapain? Kalau di negara demokrasi maju itu, rakyat habis nyoblos tidur karena ada penjaga. Lah, itu yang kita pilih untuk mengawasi. Ini nggak. Kita rakyat malah disuruh berantem, dianya tidur-tidur," sentilnya.
Dia pun meminta agar anggota DPR yang suka membagi-bagi bansos di NTB berbenah. Menurutnya, pekerjaan bagi-bagi bansos bukanlah pekerjaan DPR, melainkan pekerjaan pemerintah.
"Ngapain kita pilih dia jadi anggota dewan kalau hanya bagi bansos. Untuk apa punya hak imunitas kalau mau jadi penyalur bansos," tegasnya.
Fahri mengatakan seorang anggota dewan seharusnya bersikap oposisi terhadap pemerintah. Ia menyebut kader Partai Gelora akan menunjukkan sikap oposisi itu.
"Saya kira tidak ada DPR galak hari ini. Kalau caleg (calon legislatif) di Gelora galak semua, bahkan kami sebut garis keras," pungkasnya.
(iws/hsa)