Jenazah Viral Digotong Sejauh 3 Kilometer Nunggak Rp 80 Juta di RSUD NTB

Jenazah Viral Digotong Sejauh 3 Kilometer Nunggak Rp 80 Juta di RSUD NTB

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 15:53 WIB
Gedung RSUP NTB di Mataram yang nampak megah di malam hari.
Foto: Gedung RSUP NTB di Mataram yang nampak megah di malam hari. (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Keluarga Amrul Aziz (59) masih punya tunggakan utang Rp 80 juta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB. Sebelumnya, viral jenazah Amrul digotong sejauh tiga kilometer lantaran jalan rusak di Dusun Erat Mate, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB Rabu (1/3/2023).

Tunggakan tersebut diungkapkan oleh salah seorang keluarga Amrul.

"Jadi ini sangat menyakitkan. Kami juga tersandera utang Rp 80 juta di rumah sakit," kata Usman Halim (39), sepupu Amrul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra buka suara soal tunggakan tersebut. Herman yang akrab disapa Jack mengaku belum mendapatkan informasi detail terkait pasien yang meninggal karena penyakit jantung tersebut.

"Saya belum mendapatkan informasi soal utang di rumah sakit, nanti saya cek," kata Jack, Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENT

Terpisah, Humas RSUD NTB Sholikin mengatakan keluarga Amrul memang sempat mengurus kartu BPJS Mandiri. Namun, kartunya baru bisa berfungsi dalam waktu 14 hari. Amrul meninggal sebelum BPJS bisa digunakan.

"Memang belum dibayarkan. Kami yang penting sudah melayani. Nanti saran kami untuk pasien tidak mampu bisa membuat surat tidak mampu ke dinas kesehatan kabupaten asal korban untuk mengajukan biaya," katanya.

Menurutnya, pihak RSUD NTB sudah melaksanakan tanggungjawab dengan tidak menolak pengobatan Amrul yang didiagnosis mengidap penyakit jantung.

"Nanti biaya ini bisa koordinasi dengan Pemda Kabupaten Lombok Barat. Nanti bisa surat rekomendasi agar bisa dibayarkan oleh Pemda setempat," katanya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Kampung Sempeni, Dusun Erat Mate di perbatasan antara Desa Gelangsar dan Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat viral ramai-ramai menggotong jenazah. Mereka berjalan sejauh sekitar tiga kilometer lantaran jalan rusak tidak bisa dilalui mobil.

Kepala Desa Gelangsar Abdurrahman mengatakan kondisi jalan rusak itu terjadi bertahun-tahun. Sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) selalu waswas jika menderita sakit. Sebab, akses untuk berobat ke rumah sakit sulit.

"Jaraknya sekitar tiga kilometer ini belum bisa masuk mobil. Harapan kami semoga pemerintah terkait segera carikan jalan keluar terkait ruas Jalan Sempeni menuju ke Dusun Lilir, Desa Mekarsari dan Gelangsar," katanya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads