Pilu Keluarga Gotong Jenazah Sejauh 3 Kilometer karena Jalan Rusak

Lombok Barat

Pilu Keluarga Gotong Jenazah Sejauh 3 Kilometer karena Jalan Rusak

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 08 Mar 2023 20:45 WIB
Keluarga Amrul Aziz (59), Usman Halim (39) ditemui di kediamannya, Rabu (8/3/2023).
Keluarga Amrul Aziz (59), Usman Halim (39) ditemui di kediamannya, Rabu (8/3/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Lombok Barat -

Jenazah Amrul Aziz (59) terpaksa harus ditandu sejauh tiga kilometer ke Dusun Erat Mate, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), karena jalan rusak. Keluarga menyayangkan kondisi akses jalan tersebut.

Misan Amrul, Usman Halim (39) mengaku kecewa dengan kondisi jalan di Dusun Erat Mate. Ia menceritakan kejadian viral pada Rabu (1/3/2023) itu, membuat hati keluarga pilu karena mobil jenazah tidak bisa masuk ke rumah Amrul.

"Jadi waktu itu kami buat tandu di Dusun Lilir, kemudian kami gotong menggunakan bambu dan sarung sampai kediaman korban untuk dimakamkan," kata Usman kepada detikBali, Rabu sore (8/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usman menyebut kondisi tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Dusun Erat Mate. Beberapa tahun lalu pernah terjadi hal serupa, hanya saja tidak pernah dipublikasikan ke media sosial.

"Jadi ini sangat menyakitkan. Kami juga tersandera utang Rp 80 juta di rumah sakit," kata Usman.

ADVERTISEMENT

Usma menjelaskan utang di Rumah Sakit Provinsi NTB tersebut belum terbayar karena terkendala urusan BPJS Kesehatan saat Amrul dirawat dua hari. Saat perawatan tersebut, keluarga sempat mengurus BPJS Kesehatan, namun baru berlaku hari ini Rabu (8/3/2023).

"Almarhum kan meninggal 1 Maret 2023. Jadi, kata rumah sakit BPJS itu belum bisa dipakai karena harus menunggu diaktivasi," bebernya.

Awalnya keluarga diminta biaya pengobatan Amrul Rp 120 juta, namun turun menjadi Rp 80 juta setelah keluarga bernegosiasi dengan rumah sakit. "Sampai sekarang belum ada konfirmasi titik terang terkait keringanan utang. Kami masih deg-degan karena terlalu banyak utang di rumah sakit," ucap Usman.

Ia pun berharap ada pihak lain yang bisa membantu meringankan beban utang Amrul di rumah sakit. "Mudah-mudahan ada pihak-pihak yang mau bantu ya," kata Usman.

Sedangkan, Laila Santiana (20), keponakan Amrul mengatakan pamannya itu menderita penyakit jantung. Awalnya Amrul sempat jatuh pingsan ketika hendak pulang ke rumah anaknya.

Menurut Laila, saat itu Amrul jatuh dan tidak bisa bangun. Beruntung, ada tetangga yang sempat mendengarnya batuk, kemudian menolong Amrul dibawa ke rumah.

"Sejak itu sakit satu hari malamnya di rumah dibawa ke Puskesmas Penimbung dengan cara ditandu," katanya.

Setelah dirawat di Puskesmas Penimbung, Amrul dirujuk ke Rumah Sakit Narmada Lombok Barat untuk mendapatkan infus. "Dari Puskesmas Penimbung dulu, di sana tidak bisa, dirujuk ke RS Narmada. Tidak bisa di sana, lalu dirujuk ke RSUP NTB," katanya.

Setelah dirawat dua hari di RSUP NTB, Amrul mengembuskan napas terakhir sebelum dioperasi pemasang tiga ring di jantungnya. "Satu ring itu biayanya Rp 80 juta. Sebelum dioperasi bapak sudah meninggal," cerita Laila.

detikBali berkesempatan mengunjungi rumah Amrul Aziz di Dusun Erat Mate. Ada dua akses jalan menuju Dusun Erat Mate. Pertama, melalui Kantor Desa Mekarsari dan Pasar Lilir.

Jika berangkat dari jalan Desa Mekarsari, maka akan ditempuh jalan rusak sejauh delapan kilometer. Sedangkan, jika berangkat dari Pasar Lilir menempuh jalan rusak yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat sejauh empat kilometer sampai rumah Amrul.




(irb/gsp)

Hide Ads