Gubernur NTT 'Ngegas' Saat Ditanya Kebijakan Masuk Sekolah Jam 05.30

Round Up

Gubernur NTT 'Ngegas' Saat Ditanya Kebijakan Masuk Sekolah Jam 05.30

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 04 Mar 2023 08:09 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat meninjau tanaman serei di SMAN 6 Kota Kupang, Jumat (3/3/2023). (
Yufen Ernesto)
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat meninjau tanaman serei di SMAN 6 Kota Kupang, Jumat (3/3/2023). ( Yufen Ernesto)
Kupang -

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat alias VBL menjadi sorotan. Ia 'ngegas' saat ditanya terkait dasar hukum kebijakan masuk sekolah pukul 05.30 untuk sepuluh SMA/SMK di Kota Kupang.

"Dasar hukum kau pikir sendiri," kata Viktor kepada awak media saat ditemui di SMAN 6 Kota Kupang, Jumat (3/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan masuk sekolah sebelum matahari terbit itu sebelumnya telah menuai pro kontra. Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyebutnya sebagai kebijakan masuk sekolah terpagi di dunia. P2G juga mengingatkan bahwa kebijakan tersebut akan ditertawakan komunitas pendidikan internasional.

ADVERTISEMENT

Menurut Viktor, pro dan kontra menunjukkan kecintaan terhadap pembangunan di NTT. Ia ngotot bahwa kebijakan tersebut bertujuan baik.

"Ya di mana-mana ada, kawin saja pro dan kontra," kata Viktor.

"Kami berterima kasih, karena kami tidak boleh membenci orang yang pro maupun kontra. Semua pikiran-pikiran yang dibangun dalam republik ini, perhatiannya pasti baik, tidak ada yang buruk bagi kita karena semua untuk pembangunan," imbuhnya.

Viktor menyebut SMA Negeri 6 Kota Kupang menjadi sekolah paling heboh di Indonesia yang menerapkan jam masuk pada pukul 05.30 Wita. Menurutnya, SMAN 6 Kota Kupang dipersiapkan sebagai sekolah unggulan.

"Saya datang dan menyaksikan langsung di sini, SMAN 6 Kota Kupang, karena paling heboh di Indonesia sejak penerapan jam masuk sekolah," ujarnya.

Siswa SMAN 6 akan dipersiapkan untuk memasuki kampus unggulan seperti UGM dan UI. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT bakal memfasilitasi siswa untuk kuliah di sejumlah kampus unggulan. Ia berharap generasi NTT lebih disiplin dan mengatur waktu dengan baik.

"Kalau tidak dipersiapkan, kita akan melahirkan pengangguran baru. Jika mereka sudah terbiasa manajemen waktu dengan baik, tidak jadi pengangguran karena mental dan skill sudah siap," imbuhnya.

Menurut Viktor, sekolah bukan tempat penitipan anak melainkan tempat untuk membangun karakter anak-anak menjadi manusia mandiri. Karena itu guru harus punya semangat bergaul dengan anak.

"Semangat ini jangan boleh pudar, kalian harus menjadi manusia yang punya kecerdasan," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua P2G Provinsi NTT Wilfridus mengungkapkan kebijakan ini tidak ramah anak, orang tua, maupun guru. Menurutnya, siswa harus bangun jam 4 atau bahkan jam 3 apabila jarak rumah dengan sekolahnya jauh. Para guru pun wajib lebih pagi dibandingkan para murid.

Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga dianggap menyulitkan mereka yang tinggal di wilayah minim sarana transportasi umum atau jalannya sulit diakses. Terlebih jika wilayah tersebut minim penerangan.

"Artinya, pemprov tidak mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan landasan kajian secara geografis dan transportasi publik," kata Ketua P2G Provinsi NTT Wilfridus, seperti dikutip dari detikEdu.

Ketua Komisi V DPRD NTT Yunus Takandewa juga mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menunda aturan tersebut. "Sesuai hasil RDP (rapat dengar pendapat) tadi, kami sudah tegaskan agar aturannya di-pending (ditunda) sambil menunggu kajian yang baik," kata Yunus melalui telepon WhatsApp.




(iws/gsp)

Hide Ads