Babak Baru Kecelakaan Maut Travel Panca Sari yang Tewaskan 6 Orang

Round Up

Babak Baru Kecelakaan Maut Travel Panca Sari yang Tewaskan 6 Orang

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 02 Mar 2023 08:51 WIB
Keluarga korban kecelakaan maut bus malam vs minibus di Poto Tano, Sumbawa Barat, mulai datang menjemput jenazah anggota keluarga mereka.
Kecelakaan maut yang melibatkan bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari di Jalan Lintas Sumbawa menuju Poto Tano, Jumat (24/2/2023). (Foto: Dok. Istimewa)
Sumbawa Barat -

Kasus kecelakaan maut yang melibatkan bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari di Jalan Lintas Sumbawa menuju Poto Tano memasuki babak baru. Sopir bus malam Surabaya Indah berinisial AA ditetapkan sebagai tersangka terkait tewasnya enam orang dalam kecelakaan tersebut.

"Setelah dilakukan gelar perkara, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan penyelidikan, kini sopirnya ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolres KSB AKBP Heru Muslimin kepada detikBali, Rabu (1/3/2023).

Untuk diketahui, AA sempat melarikan diri setelah terlibat insiden maut tersebut. Sehari kemudian, ia langsung menyerahkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi tidak menemukan adanya pengaruh alkohol atau obat-obatan pada AA saat insiden maut tersebut. "Sopir dalam kondisi sehat, tidak ada indikasi narkoba. Kami sudah lakukan tes urine. Dia punya SIM," tutur Heru.

Heru menambahkan sejumlah saksi dari pihak korban juga akan kembali diperiksa. Hanya saja, ia tidak merinci jumlah saksi yang telah diperiksa. "Intinya, saksi akan bertambah juga untuk tahap penyidikan ini," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Djoni Widodo mengungkap hasil investigasi yang dilakukan tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda NTB. Menurutnya, bus malam Surabaya Indah berniat menyalip sebelum tikungan jalan menuju arah Sumbawa dari Pelabuhan Poto Tano.

"Jadi, bus Surabaya Indah akan menyalip kendaraan di sisi kiri. Datang lah kendaraan Hiace (minibus travel) Panca Sari dari arah Sumbawa," ungkap Djoni Rabu pagi.

Menurut Djoni, hasil investigasi juga menyebut minibus travel Panca Sari yang datang dari arah timur melaju dengan kecepatan tinggi, mencapai 111 kilometer per jam.

"Itu berdasarkan analisis tim TAA, rupanya pas tanjakan, Hiace (minibus travel) Panca Sari naik. Sehingga terjadi lah tabrakan," imbuhnya.

Namun demikian, Dirlantas Polda NTB masih mendalami hasil investigasi itu dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kami masih mencari tahu apa penyebab kecelakaan lalu lintas," jelas Djoni.

Rombongan Korban Berasal dari Bali

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin mengungkapkan enam orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam kecelakaan maut minibus travel Panca Sari merupakan rombongan keluarga. Mereka berasal dari Bali yang hendak pulang ke daerah asal.

"Jadi, mereka itu dari Bali, ada acara keluarga di Sumbawa. Mereka ini satu keluarga," ujar Heru.

Menurut Heru, rombongan keluarga itu datang ke Sumbawa untuk menghadiri acara keluarga. Ketika itu, mereka menyewa mini bus travel Panca Sari untuk kembali ke Bali.

Nahas, mereka terlibat kecelakaan maut antara bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari. Sebanyak enam orang meninggal dunia, termasuk sopir minibus. Delapan orang lainnya penumpang minibus luka-luka.

Minibus travel Panca Sari membawa 14 penumpang. Sedangkan bus malam Surabaya Indah mengangkut 30 penumpang. Kecelakaan maut itu terjadi pada Jumat (24/2/2023) di Jalan Lintas Sumbawa menuju Poto Tano.

Dalam rombongan itu, terdapat juga pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat. Pasutri tersebut meninggal dunia dan disemayamkan di Taliwang.

Hingga kini, korban luka berat dan luka ringan masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sumbawa. Sementara itu, korban meninggal dunia sebagian telah diserahkan ke Bali dan juga di Sumbawa.




(iws/BIR)

Hide Ads