.webp)
Polres Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan sopir bus malam Surabaya Indah menjadi tersangka dalam insiden kecelakaan maut dengan minibus travel Panca Sari. Insiden itu merenggut enam nyawa, serta delapan orang lainnya luka-luka.
"Setelah dilakukan gelar perkara, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan penyelidikan, kini sopirnya ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kapolres KSB AKBP Heru Muslimin kepada detikBali, Rabu (1/3/2023).
Sopir berinisial AA itu berasal dari Kelurahan Dara, Kota Bima. Ia sempat melarikan diri ketika insiden terjadi dengan niat menyelamatkan diri. Sehari setelahnya, ia langsung menyerahkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, memang sempat melarikan diri. Tapi setelah itu dia menyerahkan diri kembali," terang dia.
Pada sopir yang sudah ditetapkan tersangka, polisi tidak menemukan bukti pengaruh alkohol atau obat-obatan saat yang bersangkutan bertugas.
"Sopir dalam kondisi sehat, tidak ada indikasi narkoba. Kami sudah lakukan tes urine. Dia punya SIM," tutur Heru.
Untuk kebutuhan penyidikan, ia melanjutkan polisi juga memeriksa beberapa saksi dari pihak korban. Namun, ia tidak merinci jumlah saksi yang telah diperiksa. "Intinya, saksi akan bertambah juga untuk tahap penyidikan ini," jelas Heru.
Diketahui, kecelakaan maut antara bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari mengakibatkan enam orang meninggal dunia, termasuk sopir minibus. Delapan orang lainnya penumpang minibus luka-luka.
Minibus travel Panca Sari membawa 14 penumpang. Sedangkan bus malam Surabaya Indah mengangkut 30 penumpang. Kecelakaan maut itu terjadi pada Jumat (24/2/2023) di Jalan Lintas Sumbawa menuju Poto Tano.
(BIR/iws)
