Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Kupang Terancam Gagal Panen

Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Kupang Terancam Gagal Panen

Yufen Ernesto Bria - detikBali
Senin, 27 Feb 2023 14:52 WIB
Luapan banjir Sungai Bonpo merusak tanaman pertanian warga desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (26/2/2023).
Foto: Luapan banjir Sungai Bonpo merusak tanaman pertanian warga desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (26/2/2023). (Yufen Ernesto Bria/detikBali)
Kupang -

Sebanyak 22 kepala keluarga (KK) di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam gagal panen akibat Sungai Bonpo meluap. Tanaman padi, jagung, ubi, hingga pisang di lahan mereka terendam. Diperkirakan luas lahan pertanian yang terendam mencapai ratusan hektare.

Banjir juga merendam 12 rumah. Peristiwa itu terjadi sejak Minggu (26/2/2023) malam.

"Data yang kami himpun itu 22 KK yang lahan dan dan tanamannya terendam banjir, bisa terancam gagal panen. Sementara rumah yang terendam itu 12 rumah," ujar Sekretaris Desa Saukibe Joni Kuanine saat dikonfirmasi detikBali, Senin (27/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni mengatakan luapan banjir bukan saja merusak tanaman warga, namun pagar kompleks permukiman juga terseret banjir. Disusul dengan longsor yang semakin mengikis area lahan pertanian.

"Pagar kompleks permukiman untuk mengamankan padi, jagung, ubi, dan pisang," kata Joni

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, hujan deras sejak empat hari terakhir mengguyur wilayah Desa Saukibe. "Sekitar puluhan rumah warga dan juga ratusan hektare lahan pertanian terendam," tandas Joni.




(hsa/BIR)

Hide Ads