.webp)
Sebanyak delapan orang warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Turki dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kamis (23/2/2023). Kedelapan WNI asal Nusa Tenggara Barat itu dipulangkan bersamaan dengan pemulangan jenazah Irma Lestari (33).
"Jadi pada saat ini juga ada delapan WNI asal Lombok ikut pulang dari Turki," kata Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Yuda Nugraha seusai pemakaman jenazah Irama Lestari di Lombok Barat, Kamis (23/2/2023) sore.
Menurut Yuda, delapan PMI asal Lombok bekerja di beberapa kota di Turki. Kedelapan orang itu juga sempat dievakuasi ke shelter di Ankara, Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuda menuturkan sebanyak lima WNI sempat hilang kontak saat gempa dahsyat menghantam Turki. Namun, tiga di antaranya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Total ada lima orang sempat hilang kontak. Dua itu meninggal dunia (Irma asal Lombok dan Supini asal Bali)," imbuhnya.
Menurut Yuda, hingga saat ini proses evakuasi korban gempa Turki masih terus berjalan. Tim BNPB juga turut menyalurkan bantuan untuk korban gempa di sejumlah wilayah di Turki. "Proses evakuasi kemanusiaan masih terus dilakukan pihak Kementerian Luar Negeri," tandasnya.
Untuk diketahui, sebanyak empat orang WNI menjadi korban tewas akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023). Selain itu, 10 orang WNI mengalami luka-luka dan 128 orang lainnya dievakuasi dari Kota Diyarbakir menuju Kota Adana, Turki.
Dua jenazah WNI korban gempa Turki sudah dipulangkan ke Tanah Air, Kamis (23/2/2023) sore. Kedua WNI tersebut adalah Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali. Keduanya ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Diyarbakir.
(iws/gsp)
