.webp)
Gaspar Dopi Iri, warga Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditemukan sisa tulang belulang diduga bunuh diri di kebun kemiri, diketahui terakhir kali mengantar istrinya melahirkan ke RSUD Larantuka. Sejak saat itu, sosoknya menghilang.
Kepala Satuan Reskrim Polres Flores Timur, NTT, Iptu Lasarus M Ahab La'a mengatakan terakhir kali Gaspar terlihat, yaitu pada 21 November. Ia dan istrinya sempat bertengkar hebat di RSUD Larantuka.
Gaspar yang penuh emosi, kata Lasarus, memutuskan pulang dan dinyatakan hilang sejak hari itu. Jasadnya ditemukan tinggal tulang belulang oleh pemilik kebun kemiri, Elisabet Boleng Mukin di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Flores Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan keluarga, korban bersama keluarga dan istrinya baik-baik saja. Namun, saat di RSUD Larantuka korban sempat bertengkar dengan istrinya sehingga korban emosi dan pulang ke rumahnya," ungkap Lasarus mengutip keterangan keluarga Gaspar.
Gaspar tidak pernah pulang ke rumahnya di desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang. Ia sempat menumpang ojek ketika itu dan minta turun di desa Lewoingu, kecamatan Titehena.
"Kemudian, ojek tersebut pulang kembali ke Larantuka dan sejak itu korban hilang. Keluarga korban sempat berusaha untuk mencari, namun tidak ditemukan," terang Lasarus.
Tulang belulang Gaspar ditemukan bersama barang-barang yang diidentifikasi oleh keluarganya, seperti baju dan celana yang dipakainya, hingga handphone-nya.
Polisi menduga Gaspar meninggal dengan cara gantung diri karena ditemukan tali hutan di lokasi penemuan tulang belulang yang berada di bawah pohon.
(BIR/gsp)
