Seorang bayi laki-laki ditemukan tewas terbungkus dalam tas berwarna hitam di kebun warga Dusun Nusikun, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/2/2023). Mayat bayi itu ditemukan sekitar pukul 18.30 Wita.
Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Alkatiri menuturkan mayat bayi pertama kali ditemukan oleh warga bernama Graciana Da Lus (48) saat hendak pergi ke kebun untuk mengambil sayur labu. Namun sebelum mengambil sayur, dia melihat ada bekas galian tanah ditutupi dengan kasur rusak.
Graciana langsung mengambil sebatang kayu untuk mengangkat kasur tersebut. Saat kasur diangkat, terlihat ada tali tas warna hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memanggil ketiga anaknya yang bernama Yulita Maria Fatima Hubert, Jelibresa da Conseicao Pires, dan Jenabeba da Costa Pires untuk memberitahu penemuan tersebut.
"Saat anak-anaknya hendak pergi ke TKP, ditegur oleh ayah mereka dengan nada jangan sembarang pergi karena dicurigai orang kubur obatnya (ilmu hitam)," tuturnya saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (9/2/2023).
Djafar mengatakan keempat saksi langsung mengambil air doa untuk menyiram. Setelah itu, para saksi menggunakan sekop untuk menggali dan tas hitam dibawa pulang ke rumah Graciana. Mereka langsung memberitahu kepada Kepala Dusun bernama Yanto Asa untuk membuka tas.
"Saat membuka tas mereka melihat sosok mayat bayi yang dibungkus tapi sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Kepala dusun Yanto Asa langsung melaporkan penemuan mayat bayi itu ke polisi. Polisi langsung turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan dan membawa jenazah bayi rumah sakit umum Atambua untuk autopsi.
Bayi malang tersebut diduga dikubur saat hujan lebat karena bekas galian masih utuh.
"Diduga jenazah bayi tersebut baru di kubur di TKP saat hujan dengan terburu-buru karena tanah penutup kubur bayi masih baru. Polres Belu masih mendalami dugaan aborsi namun belum bisa dipastikan, karena itu akan terungkap setelah dilakukan autopsi," pungkasnya.
(nor/gsp)