Satu keluarga di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), positif demam berdarah dengue (DBD). Keluarga beranggotakan tiga orang ini diketahui sakit empat hari terakhir dan saat ini dirawat di rumah sakit (RS) Dompu.
Ketiganya tinggal di Lingkungan Baki Bunga, Kelurahan Kandai 2, Kecamatan Woja. "Iya benar, satu keluarga (DBD), sudah kami tindaklanjuti," ungkap Kepala Puskesmas Dompu Barat Muzakir kepada detikBali, Selasa (7/2/2023).
Kasus tersebut pertama kali ditemukan empat hari lalu dan sekeluarga itu sempat bolak-balik ke rumah sakit. Muzakir menduga keluarga tersebut kurang mendapatkan edukasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu terlihat dari banyaknya tempat penampungan air di rumah keluarga tersebut. "Kami sudah lihat kondisi rumahnya, memang banyak tempat-tempat penampungan air. Insyaallah, Kamis rencana kami fogging," katanya.
Salah seorang tetangga pasien DBD, Imaduddin Thoby mengaku sangat resah dengan kasus DBD. Ia berharap pemerintah melalui dinas kesehatan melakukan fogging di wilayah kasus DBD, terutama di sekitar kawasan yang satu keluarga positif DBD.
"Harus segera di-fogging, kami khawatir kasus ini meluas," ucap Imaduddin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan NTB, kasus DBD di 10 kabupaten/kota tembus 386 pada awal tahun ini. Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Dinkes NTB Zainul Arifin mengatakan kasus DBD di dua wilayah bahkan naik 100 persen.
Baca juga: 10 Juta Nyamuk Wolbachia Ditebar di Denpasar |
"Ya (naik) dibandingkan tahun lalu, di bulan yang sama naik 100 persen di Bima dan Kota Bima. Kami prediksi naik sampai Maret. Karena puncaknya di Februari-Maret," terang Zainul, Rabu (1/2/2023).
Menurut Zainul, dilihat dari kasus tahun lalu pada bulan yang sama,kasus DBD di dua wilayah tersebut cukup tinggi. Bahkan secara teoritis semestinya Kota Bima dan Kabupaten Bima masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
"Secara teoritis bisa masuk KLB karena sudah memenuhi dan masuk ke KLB. Angka kematian di sana kan sudah 12 orang. Di Kabupaten Bima 8 dan Kota Bima 4 kematian," bebernya.
Menurut Zainul, tingginya kasus kematian di dua daerah tersebut seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah setempat. Karena, angka kematian kasus DBD tembus 12 jiwa.
(BIR/irb)