Lansia Tewas di Kebun di Timor Tengah Selatan

Lansia Tewas di Kebun di Timor Tengah Selatan

Yufen Ernesto - detikBali
Selasa, 07 Feb 2023 08:20 WIB
Seorang lansia di Timor Tengah Selatan ditemukan meninggal di kebun miliknya sendiri. Ia diduga sesak nafas karena kedinginan.
Seorang lansia di Timor Tengah Selatan ditemukan meninggal di kebun miliknya sendiri. Ia diduga sesak nafas karena kedinginan. (Dok. Istimewa).
Kupang -

Alexander Manao (75), lansia asal Desa Batnun, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas di dalam kebun miliknya, Minggu (5/2/2022). Lokasi penemuan jenazah berjarak sekitar 2,5 kilometer.

Kapolsek Amanuban Selatan Ipda Markus Tameno menyebut kronologi kejadian pada Sabtu (4/2/2023) sekitar pukul 15.30 Wita, Alexander bersama istri pergi ke kebun Oeneke untuk memotong daun gewang.

Setelah itu, Alexander menyuruh istrinya untuk pulang ke rumah terlebih dulu karena korban masih pergi ke salah satu kebunnya, namun sampai Minggu (5/2/2023), Alexander tak kunjung kembali ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istrinya memutuskan pergi ke kebun untuk memotong pisang. Sesampainya di kebun, alih-alih menemukan Alexander, sang istri hanya melihat tas milik Alexander. Selanjutnya, ia memberitahukan kepada keluarga kalau Alexander tidak ada di kebun.

"Setelah itu, keluarga langsung pergi mencari dan menemukan korban di kebun miliknya di bawah pohon kelapa dalam keadaan tidak bernyawa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).

ADVERTISEMENT

Ipda Markus mengatakan keluarga Alexander langsung memberitahukan penemuan jasad kepada Polsek Amanuban Selatan untuk dilakukan evakuasi.

Personel Polsek Amanuban Selatan di antaranya Kanit Intel Aipda Kristian Asa dan Kanit Propam Bripka Kela Nope pun berjibaku bersama masyarakat mengevakuasi korban ke rumahnya.

"Seusai keluarga beritahu penemuan jenazah, personel Polsek Amanuban Selatan bersama warga langsung turun ke TKP untuk mengevakuasi korban ke rumahnya," imbuhnya.

Markus mengaku saat proses evakuasi jenazah, aparat kepolisian melintasi hutan, jalan berlumpur yang licin dan menyeberangi tiga arus sungai dengan menggunakan alat bantu seadanya dan berhasil membawa korban kembali ke rumahnya.

Hasil visum dari dokter Mersy Langko tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tapi dugaan meninggal karena sesak napas akibat cuaca dingin.

"Dari hasil olah TKP, pemeriksaan interogasi para saksi dan hasil visum luar jenazah yang dilakukan oleh dokter Mersy Langko menerangkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan membuat surat penolakan autopsi," pungkasnya.




(BIR/BIR)

Hide Ads