Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah NTT Kombes Ariasandy mengatakan, YN selama ini tinggal dengan tantenya karena ibu kandungnya sedang merantau ke Kalimantan.
"YN selama ini tinggal dengan tantenya karena ibu kandungnya sementara merantau ke Kalimantan. Karena tantenya mau ke kebun sehingga korban YN diikat," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada detikBali, Kamis (02/02/2023).
Kombes Ariasandy mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada 20 januari 2023 sekitar pukul 13.00 Wita. Awalnya terdengar suara anak kecil menangis dalam rumah Ori sehingga warga bernama Yermi Nenometa mendekati sumber suara.
"Selanjutnya Yermi memberitahukan kepada warga setempat untuk mendatangi rumah tersebut. Warga yang berdatangan langsung memutuskan untuk menelepon Kepala Desa Tunua Maher Tanu," ungkapnya.
Kades Maher Tanu langsung mendatangi TKP. Dia bersama warga setempat membuka paksa pintu. Akhirnya ditemukan YN tergeletak lemah di atas tanah. Kedua kaki dan tangan terikat dengan tali berwarna hijau sehingga nyaris tak bisa bergerak.
"Mereka kemudian membuka ikatan tali di bagian tangan dan kaki. Setelah itu membawa balita itu ke rumah kepala desa. Keesokan harinya, lanjut Ariasandy, pada 21 Januari 2023 YN dijemput dan dibawa ke rumah Sekda Kabupaten TTS untuk mendapat perawatan dan perlindungan," pungkasnya.
(hsa/nor)