Balita Usia 2 Tahun Disekap Bibi di NTT, Tangan-Kaki Diikat

Balita Usia 2 Tahun Disekap Bibi di NTT, Tangan-Kaki Diikat

Yufen Ernesto Bria - detikBali
Kamis, 02 Feb 2023 11:13 WIB
a woman sitting on ground with arm around lower head, sexual violence , sexual abuse, human trafficking concept with shadow edge in white tone
Foto: Ilustrasi penyekapan. (Getty Images/iStockphoto/Favor_of_God)
Kupang - Seorang balita berinisial YN (2) asal Desa Tunua, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) disekap dan diikat dalam kamar oleh bibi atau tantenya sendiri. Pelaku bernama Ori Adriana Tusi (34). Mirisnya saat ditemukan warga, kaki dan tangannya dalam posisi terikat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah NTT Kombes Ariasandy mengatakan, YN selama ini tinggal dengan tantenya karena ibu kandungnya sedang merantau ke Kalimantan.

"YN selama ini tinggal dengan tantenya karena ibu kandungnya sementara merantau ke Kalimantan. Karena tantenya mau ke kebun sehingga korban YN diikat," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada detikBali, Kamis (02/02/2023).

Kombes Ariasandy mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada 20 januari 2023 sekitar pukul 13.00 Wita. Awalnya terdengar suara anak kecil menangis dalam rumah Ori sehingga warga bernama Yermi Nenometa mendekati sumber suara.

"Selanjutnya Yermi memberitahukan kepada warga setempat untuk mendatangi rumah tersebut. Warga yang berdatangan langsung memutuskan untuk menelepon Kepala Desa Tunua Maher Tanu," ungkapnya.

Kades Maher Tanu langsung mendatangi TKP. Dia bersama warga setempat membuka paksa pintu. Akhirnya ditemukan YN tergeletak lemah di atas tanah. Kedua kaki dan tangan terikat dengan tali berwarna hijau sehingga nyaris tak bisa bergerak.

"Mereka kemudian membuka ikatan tali di bagian tangan dan kaki. Setelah itu membawa balita itu ke rumah kepala desa. Keesokan harinya, lanjut Ariasandy, pada 21 Januari 2023 YN dijemput dan dibawa ke rumah Sekda Kabupaten TTS untuk mendapat perawatan dan perlindungan," pungkasnya.


(hsa/nor)

Hide Ads