Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir bandang di lima kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Puluhan rumah warga terendam, lahan pertanian jagung dipastikan gagal panen, dan jembatan penghubung rusak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Muhammad Nurhidayat menuturkan banjir mulai merendam pemukiman warga pada Sabtu (28/1/2023) sekitar pukul 16.00 Wita-18.00 Wita.
"Banjir bandang di Sumbawa karena tingginya intensitas hujan di wilayah itu," ungkapnya melalui keterangan tertulis pada detikBali, Minggu (29/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima kecamatan yang dilanda banjir tersebut, yakni Kecamatan Labangka, Kecamatan Plampang, Kecamatan Empang, Kecamatan Orong Telu, dan Kecamatan Lenangguar.
"Banjir meluap di sungai perbatasan Desa Sekokat dan Desa Sukadamai Labangka mengakibatkan lima rumah warga sempat tergenang dan lahan jagung terdampak. Saat ini sedang dilakukan pendataan warga dan luasan lahan yang terdampak," ujarnya.
Banjir di Kecamatan Plampang, tepatnya di Desa Plampang, merendam persawahan warga hampir mencapai 150 hektare. Padi warga yang baru ditanam diprediksi akan mengalami gagal panen.
Sementara di Kecamatan Orong Telu dan Kecamatan Lenangguar mengakibatkan jembatan di masing-masing wilayah mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui masyarakat. "Kecamatan Empang kerusakannya masih dilakukan asesmen, begitu juga di kecamatan-kecamatan lain. Karena ini adalah laporan sementara," tuturnya.
(irb/gsp)