Pesan Kapolda NTT ke Polisi Korban Penganiayaan Kapolres Manggarai Barat

Manggarai Barat

Pesan Kapolda NTT ke Polisi Korban Penganiayaan Kapolres Manggarai Barat

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 27 Jan 2023 10:49 WIB
Pos Jaga Polres Manggarai Barat tempat Bripka Samsul Risal dianiaya, dipisahkan pembatas tembok dengan Rumah Dinas Kapolres Manggarai Barat, Kamis (26/1/2023). (Ambrosius Ardin)
Pos Jaga Polres Manggarai Barat TKP Bripka Samsul Risal dianiaya Kapolres AKBP Felli Hermanto, Kamis (26/1/2023). Foto: Ambrosius Ardin
Manggarai Barat -

Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma menjenguk Bripka Samsul Risal, anggota Polres Manggarai Barat yang jadi korban penganiayaan Kapolres AKBP Felli Hermanto, di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Kamis (26/1/2023) sore. Saat itu Johni menyampaikan pesan ke Risal terkait permasalahannya.

Risal mengungkapkan Johni menyayangkan peristiwa yang terjadi padanya. Namun, atasannya tersebut menilai pemukulan itu sebagai pembinaan.

"Beliau turut prihatin dengan kejadian kemarin, namun itu semua suatu pembinaan terhadap kami," ujar Risal, Jumat (27/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Satuan Samapta Bhayangkara (Sat Sabhara) yang memasuki tahun kelima bertugas di Polres Manggarai Barat ini mengatakan Johni meminta permasalahannya dengan Kapolres Manggarai Barat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Iya betul beliau menyampaikan begitu (penyelesaian secara kekeluargaan) juga kepada saya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Risal dianiaya hingga babak belur oleh Kapolres di Pos Jaga Mapolres Manggarai Barat, Kamis (26/1/2023). Risal mengaku tiga kali dihajar hingga harus dilarikan ke RS Siloam. Pertama dipukul di rahang kanan, kedua ditendang di dada kiri, dan terakhir dipukul di bagian mulut.

Risal mengaku jatuh tersungkur saat mendapat pukulan dari Kapolres. Mulut bagian kirinya bengkak dan bagian dalamnya terluka. Saat jatuh tergeletak itu ia tak bisa melakukan apa-apa.

Ia mengatakan pemandangan di sekelilingnya terlihat berputar. Risal kemudian dilarikan ke RS Siloam untuk mendapatkan perawatan.Menurut Risal penyebab penganiayaan karena keran air terbuka sehingga aliran air ke rumah dinas Kapolres tersendat.




(irb/gsp)

Hide Ads