Lautan Sampah Plastik di Pantai Oesapa

Kupang -

Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi 'lautan' sampah. Diperkirakan penumpukan sampah mencapai 10 ton.

Mohammad Doken, Ketua RT 32 Oesapa menjelaskan sampah-sampah ini merupakan kiriman dari banjir yang kemudian bermuara di bibir Pantai Oesapa. Sejak dua bulan terakhir, sepanjang bibir Pantai Oesapa dipenuhi tumpukan sampah seperti plastik dan sisa-sisa kayu yang diperkirakan mencapai 10 ton.

"Ini biasanya setiap tahun kami alami kiriman sampah saat banjir. Sejak dua bulan ini masih tertumpuk sekitar 10 ton," ujar Doken kepada detikBali, Kamis (5/1/2023).

Doken mengungkapkan tumpukan sampah paling banyak ialah sampah plastik. Tidak ada perhatian serius dari Pemerintah Kota Kupang dalam menyediakan mobil pengangkut sampah.

Sebab sejak dua bulan terakhir ini, mobil pengangkut sampah tidak beroperasi. "Sampah-sampah yang menumpuk harus ada perhatian dari Pemerintah Kota Kupang berupa penyediaan mobil pengangkut sampah. Sudah dua bulan terakhir ini tidak ada mobil pengangkut sampah yang beroperasi lagi. Sering saya telepon untuk datang angkut sampah, katanya mobil rusak, padahal ini untuk menjaga kebersihan di pantai," terangnya.

Selain itu, Doken mengaku, warga yang bermukim di sekitar Pantai Oesapa melakukan kerja bakti setiap bulan bersama Lurah Oesapa untuk memungut sampah di sepanjang bibir pantai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

"Bentuk kepedulian kami hanya dengan kerja bakti bersama warga sekitar dan juga pak Lurah untuk pungut sampah-sampah yang berserakan," pungkasnya.

Sementara itu, tumpukan sampah di Pantai Oesapa bukan saja terlihat di wilayah RT 32 saja. Tetapi seperti yang terlihat detikBali, di Pantai Warna Oesapa juga banyak tumpukan sampah bahkan berserakan sampai ke pinggir jalan raya.

Meryanti (31), salah satu pengunjung Pantai Warna Oesapa mengaku tumpukan sampah di sekitaran pantai tersebut sangat memprihatinkan. Menurutnya tumpukan sampah plastik terkadang berserakan sampai ruas jalan raya.

"Sampah di sini sangat prihatin sekali. Kami datang mau menikmati keindahan pantai atau sampah. Kalau angin kencang maka sampah berserakan sembarang di pinggir jalan itu," katanya singkat.