"Saya nggak pernah lihat dia melawan sama suaminya. Apalagi sama tetangga. Tidak ada sama sekali pernah ribut-ribut," ujarnya ketika ditemui detikBali, Kamis (5/1/2023).
Sukiani menyebut profesi MR suami FS bekerja sebagai tukang ikat durian. Sukiani menegaskan dirinya tidak pernah melihat FS melawan kepada suaminya termasuk dengan tetangga.
"Saya nggak pernah lihat dia melawan sama suaminya. Apalagi sama tetangga. Tidak ada sama sekali pernah ribut-ribut," ujarnya.
Apalagi kata Sukiani, dia bahkan tidak pernah mendengar FS sampai berkelahi dengan suaminya bahkan mertuanya IS (46) yang ikut membantu proses hilangnya nyawa FS.
"Nggak pernah dengar ribut sama suaminya, mertuanya dan iparnya. Mereka selalu tentram damai begitu. Tidak ada ribut-ribut sama sekali sebelum-sebelumnya," ungkap Sukiani.
Sebelumnya diberitakan, wanita inisial FS (19) ditemukan tewas tergantung di kediamannya pada Selasa siang (3/1/2023). FS ternyata dibunuh oleh suaminya inisial MR (21), kakak ipar korban inisial S (28), dan mertuanya IS (46), di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polres Lombok Tengah mengungkap fakta pembunuhan FS telah direncanakan. Ketiga pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana. Ancamannya hukuman mati.
"Pembunuhan ini ternyata sudah direncanakan oleh pelaku MR (21) sejak hari Minggu (1/1/2023) kemarin," ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, Rabu (4/1/2023).
Lihat juga video 'Punya Utang Rp 10 M Jadi Alasan Istri Bunuh Suami-Anak Tiri':
(nor/hsa)