Menurut Ahui, pihaknya masih mempersiapkan tim untuk melakukan proses pengeboran lintasan Kereta Gantung Rinjani. Selain itu tim sedang menyiapkan impor mesin bor dari China ke Indonesia.
"Untuk pengeboran ini setelah perayaan Imlek 2023 karena investor akan kembali ke negaranya dulu untuk perayaan Imlek sambil menyiapkan alat bor di sana," kata Ahui.
Menurut Ahui, mesin bor lintasan itu akan dibawa secara manual menggunakan kendaraan ke titik lokasi pembangunan lintasan Kereta Gantung di hutan Desa Karang Sidemen tersebut. "Mesin bor ini tidak mungkin dibawa manual oleh manusia karena medan di lokasi tidak memungkinkan. Mesinnya kan digerakkan listrik maka harus membawa genset juga," jelas Ahui.
"Jadi tidak mungkin bisa dibawa sampai lokasi paling atas stasiun Kereta Gantung untuk pengujian sampel batuan dalam tanah. Jadi harus pakai mesin dan akan diimpor dari China," tambah Ahui.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengatakan groundbreaking pembangunan kereta gantung Rinjani dilakukan H+1 pasca hari ulang tahun NTB yang jatuh pada tanggal 17 Desember 2022. Kereta gantung ditarget selesai pada tahun 2025.
Pembangunan kereta gantung Rinjani akan dibangun di atas kawasan hutan seluas 500 hektar di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Pembangunan kereta gantung Rinjani yang diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun itu nantinya akan menjual konsep kelestarian hutan di kawasan luar TNGR.
(nor/gsp)