Tentang Temuan 2 Miliar Ton Emas di Pegunungan Dompu

Dompu

Tentang Temuan 2 Miliar Ton Emas di Pegunungan Dompu

Faruk Nickyrawi - detikBali
Minggu, 25 Des 2022 11:44 WIB
emas bongkahan
Foto: ilustrasi emas. Tentang Temuan 2 Miliar Ton Emas di Pegunungan Dompu
Dompu -

Khalayak digegerkan temuan sumber daya mineral berupa emas dan tembaga sebesar 2 miliar ton di pegunungan Dompu. Temuan tersebut tepatnya di Tambang Onto, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), wilayah proyek tambang PT Sumbawa Timur Mining (STM).

Temuan yang disampaikan pada Desember 2021 itu sampai menghebohkan publik. Pasalnya, sebagian orang tidak percaya terhadap temuan tersebut dan terheran-heran, sebab kawasan Hu'u yang wilayah pegunungan.

Menjawab keraguan tersebut, President Director of PT Sumbawa Timur Mining Bede Evans mengeluarkan pernyataan resmi membenarkan temuan kekayaan alam yang tersimpan di perut Bumi Nggahi Rawi Pahu tersebut. Mineral itu ditemukan ketika PT STM melakukan penyelesaian estimasi sumber daya untuk deposit Onto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasinya di Kecamatan Hu'u Dompu dengan total sumber daya mineral terindikasi sebesar 2,09 miliar ton, yakni 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram/emas. Ini berarti setiap ton batuan/ore yang diekstraksi dapat mengandung rata-rata hingga 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram emas," kata Bede Evans dalam keterangannya, Sabtu (24/12/2022).

Evans menjelaskan, PT Sumbawa Timur Mining merupakan perusahaan tambang tembaga, sedangkan emas komponen kecil yang akan diproduksi. "Emas akan menjadi komponen yang sangat kecil dari produksi kami," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diterangkan, untuk merealisasikan produksi mineral, perusahaan pertambangan harus melalui proses eksplorasi, termasuk studi kelayakan komprehensif, dilanjutkan dengan konstruksi, dan komisioning produksi. "STM saat ini masih dalam tahap studi eksplorasi dan sedang melakukan beberapa studi pre-feasibility engineering," tuturnya.

Dalam melakukan penggalian ataupun pengambilan tembaga dan emas (deposit Onto), Evans mengaku mendapatkan tantangan teknis yang perlu diatasi karena depositnya jauh di bawah tanah.

"Oleh karena itu, penambangan bawah tanah satu-satunya metode penambangan yang layak. Kami optimis dapat menemukan solusi teknis untuk tantangan ini. Namun, harus realistis masih belum ada kepastian bahwa proyek Hu'u akan menjadi operasi pertambangan," tegasnya.

Pihaknya juga enggan memberikan pernyataan soal kepastian tahun berapa proses eksplorasi dilakukan di Tambang Hu'u, namun diperkirakan akan dilakukan 2030 atau 2035. "Terlalu dini untuk berkomitmen pada tahun tertentu. Tetapi kami optimis akan mulai beroperasi antara tahun 2030 dan 2035," ucapnya.




(irb/hsa)

Hide Ads