Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok Dedy Asriady mengatakan penutupan pendakian di Gunung Rinjani akan ditentukan pada pekan keempat Desember mendatang. Penutupan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Lombok itu memerhatikan kondisi cuaca, khususnya potensi hujan dengan intensitas tinggi menjelang pergantian tahun.
"Kami akan update berdasarkan hasil analisis dari BMKG Mataram. Karena penutupan pendakian tetap mengacu ke kondisi cuaca," kata Dedy, Senin (12/12/2022).
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penutupan pendakian Gunung Rinjani diputuskan pada akhir Desember. Namun, jika melihat kondisi cuaca saat ini, waktu penutupan pendakian menurutnya sama dengan 2021 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan rapatkan dulu. Belum final kapan akan ditutup. Kita mau update kondisi cuaca dulu jelang akhir tahun ini," katanya.
Salah satu pendaki Gunung Rinjani, Muhammad Akbar (29) asal Kota Batam yang baru saja mendaki mengatakan cuaca di Gunung Rinjani memasuki pekan kedua Desember 2022 tidak menentu. Ia mengaku sempat diguyur hujan selama perjalanan, tetapi kemudian cuaca cerah saat di puncak.
"Kemarin pas mendaki itu hujan juga di jalur ke Danau Segara Anak. Tapi pas ke puncaknya cerah itu seperti biasa. Tapi sorenya hujan di Pelawangan," kata Akbar.
"Karena musim hujan ya. Jadinya kita kena hujan tiga hari. Tapi untung saja tidak ada longsoran di jalur pulang," pungkas Akbar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, total kunjungan ke Gunung Rinjani sepanjang November 2022 mencapai 51.747 orang. Dari jumlah tersebut, 82 persen merupakan pengunjung domestik.
Adapun pengunjung di Gunung Rinjani dibedakan menjadi dua, yakni pengunjung non pendakian dan pengunjung pendakian. Total pengunjung non pendakian sepanjang November 2022 mencapai 15.065 orang dan didominasi pengunjung domestik (99 persen).
(iws/hsa)