Terletak di tengah pematang sawah yang dikelola warga setempat. Kolam Koro Stroberi di Desa Sembalun Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menjadi salah satu spot healing paling ciamik di bawah lereng Gunung Rinjani Lombok.
Menurut salah satu warga setempat Muh Zuhri (29), kolam Koro sendiri terbentuk secara alami. Dari sisi kolam alami ini wisatawan bisa memandang keindahan lereng kaki Gunung Rinjani Lombok.
"Dulu bisa camping awal dibuka 2021. Tapi setelah ada kebijakan dari pemilik lahan dengan alasan kelestarian alam, camping sudah tidak bisa di tepi kolam ini," ujarnya, Minggu sore (11/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zuhri menuturkan, biasanya area Kolam Koro dibuka saat pemilik lahan menanam pohon stroberi. Wisatawan akan disuguhkan spot berfoto sekaligus bisa memetik buah stroberi. Biaya masuk ke area wisata Kolam Koro Rp 15 ribu, sudah termasuk bisa memetik buah stroberi dan makan sepuasnya di lokasi.
"Itu sudah biaya masuk sekaligus bisa makan sepuasnya di sana. Tapi kalau mau bawa pulang beda lagi biayanya," katanya. Untuk harga buah stroberi per kilogram di Kolam Koro Rp 30 ribu. Harga itu di luar biasa retribusi masuk area wisata.
Pemandangan Indah Rinjani
Lokasi kolam di tengah pematang sawah warga menjadi variasi berbeda spot wisata di Sembalun Lombok. "Biasanya wisatawan akan memilih datang ke Kolam Koro saat pagi hari. Pemandangan lereng kaki Gunung Rinjani tetap menjadi daya tarik di sana. Karena ada pantulan bayangan Rinjani dari tepi Kolam Koro diburu para wisatawan," katanya.
Terpisah, Pengelola Kolam Koro Stroberi di Desa Timba Gading Kecamatan Sembalun Tomi (30) mengatakan, wahana camping di tepi kolam sengaja ditutup untuk menjaga kelestarian kolam.
"Ya sudah tidak bisa kemah di sana. Kami akan coba buka agrowisata baru di sekitar kolam," katanya. Selain menjadi area wisata, Kolam Koro juga menjadi sumber pengairan sawah warga kala musim kemarau tiba.
(irb/dpra)