Kupang

Tangis Histeris Istri-Pesan Terakhir Korban Tewas Mengapung di Kupang

Yufen Ernesto - detikBali
Minggu, 27 Nov 2022 14:39 WIB
Keluarga korban tewas mengapung di Pantai Lalendo, tampak memadati Instalasi Pemulasaran Jenazah RS Bhayangkara Kupang, NTT, Minggu (27/11/2022) siang. Foto: Yufen Ernesto
Kupang -

Instalasi Pemulasaran Jenazah RS Bhayangkara Kupang, Minggu (27/11/2022) siang, dipadati keluarga korban tenggelam di Pantai Lalendo dini hari tadi. Pantauan di lokasi, istri ketiga korban tampak menangis histeris tak henti-henti. Mereka tampak lemas dan berlinang air mata.

Sebelumnya tiga korban atas nama Ardi Pu'ay (32) dan Devrit Pu'ay (32) warga Kelurahan Liliba, Kota Kupang; serta Nino Marten Puay (35) warga Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas mengapung di Pantai Lalendo.

Istri Ardy Frenki Puay, Mery Puay menceritakan awalnya mendapat informasi dari Ketua RT 46, yang menanyakan apakah suaminya sudah pulang dari laut. Ketua RT 46 kemudian mengabarkan bahwa suaminya tenggelam.

"Saya jawab belum, Ketua RT lalu menyampaikan suami saya mengalami kecelakaan dan tenggelam di laut. Saya hampir pingsan dan peluk tiga orang anak. Saya sampaikan bapak sudah jalan kasih tinggal kita," ujar Mery sambil menangis histeris saat diwawancarai detikbali.

Mery menjelaskan, sebelum berangkat memanah ikan, Adry Puay sempat berpamitan kepada anak pertamanya agar menunggu dia pergi memanah ikan. Ardy dan Defry berangkat berboncengan mengendarai satu motor, sementara Nino sendirian.

"Tunggu, karena bapak mau pergi panah ikan di laut untuk kita makan," ucap Mery menirukan pesan terakhir mendiang suaminya.

Simak halaman selanjutnya..




(irb/dpra)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork