Mushola Nurul Hakim masih berdiri kokoh di area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Mushola warga Dusun Ebunut itu, menjadi saksi bisu pembangunan Sirkuit Mandalika.
Dulunya, mushola ini dibangun sebagai tempat mengaji anak-anak warga Dusun Ebunut, Desa Kuta Mandalika. Mushola Nurul Hakim pun sudah menjadi bagian dari kehidupan warga sekitar.
Namun kini warga harus meninggalkan Mushola Nurul Hakim, karena rumahnya digusur untuk pembangunan Sirkuti Mandalika. Puluhan rumah warga itu diubah menjadi area stan UMKM oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Dusun Ebunut, Damar (36) menceritakan, mushola tempat ngaji anak-anak itu dulu terbuat dari papan. Saat pembangunan Sirkuit Mandalika, Mushola Nurul Hakim dipermak ITDC.
"Dulu mushola itu tempat anak-anak kami mengaji. Dulu pakai papan kan, sekarang mungkin sudah dipermak oleh orang ITDC," kata Damar, Selasa (15/11/2022) kepada detikBali.
Damar menjelaskan, sebanyak 73 kepala keluarga tinggal di Desa Ebunut sebelum dijadikan Sirkuit Mandalika. Semua warga terpaksa dipindah karena dampak pembangunan sirkuit, yang telah menggelar WSBK dan MotoGP Mandalika itu.
Lanjut Damar, dulu Mushola Nurul Hakim ramai anak-anak mengaji di sore hari. Kini seiring pembangunan Sirkuit Mandalika, mushola tersebut menjadi tempat istirahat pekerja sirkuit dan tempat salat penonton balapan.
"Sekarang mushola ini menjadi tempat istirahat para pekerja di Sirkuit Mandalika. Kemarin dipakai salat penonton saat WSBK. Saya jadi ingat kampung halaman kalau lihat mushola itu," kata Damar yang sekarang pindah di Desa Kuta Mandalika.
Sementara itu, salah satu penonton WSBK 2022 asal Kota Mataram, Nirma Sulpiani (25) mengaku heran masih ada mushola yang berdiri kokoh di tengah area Sirkuit Mandalika. Ia bersyukur bangunan mushola tidak ikut digusur.
"Saat event kemarin kan memang susah cari lokasi salat, karena air terbatas juga. Di sini ada sumurnya kan. Ya mungkin ini bisa menjadi ikon di tengah Sirkuit Mandalika. Kalau bisa diperbagus bangunannya," saran Nirma.
Di mushola yang hanya mampu menampung sekitar 80 jemaah ini, kata Nirma, penonton balapan harus antre dan desak-desakan untuk bergantian salat. "Kami desak-desakan. Apalagi itu tidak ada sekat antara jamaah perempuan dan laki-laki. Saya harap agar diperbaguslah bangunannya," ujar Nirma.
Dari pantauan detikBali seusai race kedua WSBK 2022, Minggu (13/11/2022) sore, mushola itu tidak pernah sepi jemaah, karena memang lokasinya dekat dengan tribun penonton. Sementara ITDC dan MGPA menyediakan tempat ibadah di beberapa titik Sirkuit Mandalika yang jauh dari tribun penonton.
Tak jarang pengunjung terpaksa salat di bawah tribun penonton karena tempat ibadah yang disediakan tidak cukup menampung penonton di tribun tengah Sirkuit MotoGP Mandalika.
(irb/dpra)