Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Melianus Ola (44) asal Desa Bestobe, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Serawak, Malaysia. Dia ditemukan tewas dengan tubuh telanjang dan ada luka tusukan.
Jenazah diberangkatkan dari Surabaya tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT Kamis (03/11/2022), pukul 12.55 dengan pesawat Garuda GA 448.
Yunus Ola, adik kandung korban mengatakan Melianus meninggal di tempat kerja. Dia ditemukan dalam kondisi telanjang bulat. Di bagian paha kanan terdapat luka sayatan sedangkan kaki kiri terdapat luka tusukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Yunus mewakili pihak keluarga enggan menduga-duga penyebab kematian korban. Dia pun tak mau jenazah diotopsi. Menurut Yunus, dirinya dan keluarga besar sudah ikhlas menerima dan menganggap musibah.
"Dia ke tempat kerja sejak pagi Selasa (25/10/2022), namun sudah malam tak kunjung pulang ke penginapan," ujar Yunus.
Dijelaskan, Obed Ola, kakak kandung korban yang bekerja satu perusahaan dengan Melianus berupaya menelepon sebanyak 2 kali namun tidak diangkat.
"Telepon ketiga kali, nomor telepon sudah di luar jangkauan alias tidak aktif," ujarnya sambil berderai air mata saat diwawancarai detikBali di Kargo Bandara El Tari.
Lanjut Yunus Ola, muncul rasa curiga, Obed Ola bersama mandor perusahaan langsung bergegas ke perkebunan untuk mencari tahu keberadaannya. Sekira pukul 09.00 waktu setempat, Melianus ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Jenazah korban disambut histeris, baca halaman selanjutnya
Tinggalkan Istri-2 Anak Kecil
Pihak keluarga membawa jenazah korban ke gereja untuk doa bersama. Selanjutnya pagi hari diantarkan ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan medis. Namun keluarga menolak dilakukan autopsi, sehingga hasil keterangan medis menerangkan penyebab kematian tidak diketahui.
"Dia sudah 2 kali ke Malaysia, pertama kali itu tahun 2009 dan bekerja selama 2 tahun, sehabis masa kontrak dia kembali ke kampung. Yang kedua kali, berangkat sejak bulan November 2019 dan bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Taan Pelita Sillas secara ilegal. Semasa bekerja, Melianus sering mengirim uang kepada istri dan anak-anaknya di kampung," urai Yunus Ola.
Untuk diketahui, almarhum Melianus Ola merupakan anak ke-7 dari 10 bersaudara. Meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak. Anak pertama perempuan umur 8 tahun, sedangkan anak kedua laki-laki umur 3 tahun.
Saat jenazah korban dinaikkan ke ambulans, keluarga korban melakukan ritual dengan tutur bahasa Dawan sambil menyiram air bersih di atas peti jenazah. Pada prinsipnya, ritual tersebut merupakan bentuk pemisahan untuk meninggalkan beban agar tidak dibawa ke keluarga.
Jenazah dibawa ambulans Disnakertrans menuju kampung halaman Melianus. Pantauan detikBali, keluarga nampak histeris menyambut kedatangan jenazah Melianus. Mereka tak henti-hentinya menangis.