Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah buka suara soal polemik larangan penyeberangan menggunakan fast boat rute Padangbai Bali menuju Gili Trawangan. Wisatawan yang hendak menuju Gili Trawangan diharuskan berangkat dari Pelabuhan Bangsal sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bupati Lombok Utara Nomor: 043/447/dishub/2022. Ia pun berjanji bakal mencarikan solusi terhadap polemik tersebut.
Menurut Zul, pola penyeberangan one gate system yang diberlakukan sejak Senin (17/10/2022) merupakan inisiatif dari Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu agar warga setempat turut merasakan manfaat secara ekonomi. Sebab, kebanyakan orang yang datang ke Gili Trawangan justru tidak melalui Lombok.
"Jadi begini, soalnya dari dulu itu. Banyak yang datang dari Gili tapi tidak melalui Lombok. Berarti kan ada ingin juga Lombok ini merasakan manfaatnya," kata Gubernur Zul di Mataram, Kamis (20/10/2022) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin ini ikhtiar Pak Bupati supaya rasa Lombok-nya terasalah gitu. Kan segala sesuatu yang baru itu pasti ada gaduhnya," imbuhnya.
Zul menambahkan, aturan baru memang tak mudah diterima semua pihak. Namun demikian, Zul menjanjikan adanya penyesuaian aturan agar sama-sama menguntungkan.
"Nanti akan ada penyesuaian. Dan saya yakin akan ada win-win lah agar masyarakat Lombok tetap kecipratan. Masa ini di daerah kita, masak yang dapat manfaat justru Bali. Kasian Lombok Utaranya," kata Zul.
"Yang jelas kalau masalahnya di public boat (lokal boat), tinggal boat-nya yang diperbaiki nanti," kata Zul.
Sebelumnya, video seorang bule wanita menangis gegara ditolak naik fast boat viral di media sosial. Bule tersebut hendak berangkat dari Gili Trawangan menuju Pelabuhan Bangsal menggunakan public boat. Sejumlah wisatawan kabarnya ketakutan menaiki public boat lantaran hantaman ombak terasa sangat kuat.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi sebelumnya mengatakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara soal larangan penggunaan fast boat rute Padangbai Bali-Gili Trawangan sebaiknya diatur kembali. Ia menilai, kebijakan tersebut kurang sosialisasi sehingga menimbulkan gejolak di kalangan wisatawan.
"Kita berharap supaya saat pariwisata di NTB di tiga gili sedang proses kebangkitan dari pandemi COVID-19 dan gempa, kita harus bisa menjamin situasi yang kondusif," kata Yusron di Mataram, Rabu (19/10/2022).
(iws/hsa)