Event Shell Eco Marathon (SEM) yang diikuti lebih dari 40 tim pelajar se-Asia resmi dibuka Deputy Country Chair and Vice Presiden Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/10/2022). Event pertama kali di Indonesia ini membawa misi perubahan penggunaan bahan bakar oil.
"Ada dua yang dilombakan untuk kelas prototype dan urban concept. Sedangkan untuk tiga kategori energi yang tersedia ada internal combustion engeine (ICE), baterai listrik, dan hydrogen," kata Susi di Sirkuit Mandalika.
Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia Dian Kusumadewi menjelaskan, jumlah kendaraan listrik di Indonesia sejak tahun 2019-2022 masih dalam tahap perkenalan. Pasalnya, jumlah kendaraan listrik yang beredar di Indonesia tahun 2019 mencapai 800 unit, tahun 2020 sebanyak 2.300 unit, sedangkan tahun 2021 mencapai 4.000 unit lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahun 2022 ini dari bulan Juli hingga September sudah 4.000 lebih yang diproduksi," kata Dian.
Meski demikian, penggunaan mobil listrik di Indonesia terus merangkak naik. Hal itu harus menjadi acuan pemerintah untuk menjadikan penggunaan kendaraan listrik sebagai agenda resmi.
"Kita tahu pemerintah tahun 2030 menargetkan penggunaan kendaraan listrik mencapai 25 persen. Posisi tahun ini masih di angka 0,9 persen," kata Dian.
Menurut Dian, tujuan pemerintah dalam agenda zero emissions penggunaan karbon mestinya dibuatkan regulasi dan sebisa mungkin memasifkan jumlah dimen. "Anak-anak muda mestinya sudah menyadari dengan kendaraan non emisi ini. Jadi kalau tadi bicara future mobility, kita lihat ada kebutuhan untuk menyediakan opsi ini," katanya.
Terpisah, General Manager E-mobility and Strategic Growth Asia Shell Tracy Xie memberikan pandangan dan tren industri kendaraan non emisi untuk Asia, termasuk Indonesia. Menurut Tracy pada agenda 'mobilitas masa depan' yang saat ini diperbincangkan berbagai industri di Asia Eropa, menjadi salah satu solusi mengurangi emisi dunia.
"Penggunaan etanol ini sesuatu yang kita terus pantau. Saat ini negara-negara Asia memiliki target khusus. Memang harus ada support dan fokus untuk beralih ke energi transisi ini," ujarnya.
Untuk diketahui, event Shell Eco Marathon berlangsung hingga Sabtu (15/10/2022) besok, diikuti lebih dari 40 tim pelajar dan mahasiswa dari sembilan negara di Asia. Seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Korea Selatan, India, Kazakstan, dan Nepal yang telah terdaftar untuk berkompetisi di Shell Eco-marathon Indonesia 2022.
Adapun Shell Eco Marathon diikuti tim dari BINUS ASO School of Engineering, Universitas Diponegoro (Undip), ITB, ITS, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, Brawijaya University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Jember, dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Selain itu, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang.
Juga Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, UPN Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Sumatera Utara. Shell Eco Marathon Indonesia 2022 seluruh peserta akan berkompetisi menghasilkan efisiensi energi tertinggi di kelas kendaraan dan kategori energi yang dihasilkan.
(irb/hsa)