Fakta-fakta Puluhan Emak-emak di Bima Keracunan Jamu Tradisional

Fakta-fakta Puluhan Emak-emak di Bima Keracunan Jamu Tradisional

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 29 Sep 2022 06:36 WIB
Para pasien dan keluarga pasien korban keracunan massal di UGD RS Sondosia, Bima, NTB
Para pasien dan keluarga pasien korban keracunan massal di UGD RS Sondosia, Bima, NTB. Foto: IST
Bima -

Sebanyak 40 warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB alami keracunan dan dilarikan ke rumah sakit (RS) Sondosia usai konsumsi jamu tradisional. Mereka dilarikan ke rumah sakit usai minum jamu tradisional ramuan pedagang berinisial SY.

Berikut fakta-fakta emak-emak di bima keracunan jamu tradisional.

Korban keracunan berjumlah 40 orang, 1 di antaranya balita

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidan Anak di RS Sondosia Ida Royani mengungkap dari 40 korban keracunan massal, satu di antaranya adalah balita. "Mayoritas korban berjenis kelamin perempuan," ungkap Ida Royani, Rabu (28/9/2022).

"Alhamdulillah balitanya sudah kita pulangkan. Dari semua yang sempat dirawat ini alami muntah-muntah. Nah balitanya ini sudah kita pulangkan tadi sore ya," tambah Ida.

Para korban alami gejala mual, muntah dan pusing

Kepala Ruangan Unit Gawat Darurat RS Sondosia Kabupaten Bima Abdurrahim merinci dari total 40 korban keracunan, 12 orang sempat dirawat.

"Rata-rata para pasien mengalami keluhan atau gejala mual, muntah dan pusing. Dari 12 orang, dua sempat dirawat intensif karena kondisinya lemas," terang Abdurrahim.

Sedangkan sisanya, imbuh Abdurrahim, para korban keracunan menjalani rawat jalan.

"Tadi siang dari 12 orang sudah pulang 10 orang. Sisanya dua orang yang masih dirawat. Kondisinya sudah membaik dan sedang diinfus di rumah sakit. Semoga bisa pulang malam ini," kata Abdurrahim.

Ramuan jamu awalnya diyakini menambah nafsu makan

Kapolsek Bolo AKP Hanafi menjelaskan, kronologi hingga keracunan massal terjadi bermula dari warga yang tertarik mencicipi ramuan jamu buatan SY warga Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

Ramuan jamu yang awalnya diyakini memiliki khasiat sebagai obat dan bisa merangsang nafsu makan itu kemudian dibeli dan diminum warga, pada Selasa (27/9/2022) kemarin.

"Jadi warga percaya jamu racikan SY asal Desa Sanolo berbahan buah delima ini sebagai obat. Tapi malah banyak yang sakit perut dan muntah-muntah setelah minum," jelas Hanafi Rabu petang (28/9/2022) via sambungan telepon.

Jamu dibuat dari buah delima dan campuran berbagai serat dari hutan

AKP Hanafi juga menjelaskan jamu tradisional itu dibuat dengan cara memblender buah delima dengan campuran ragam serat yang diambil dari hutan. Beberapa bahan itu kemudian diracik dan dijadikan jamu tradisional.

"Pas diracik SY katanya ada buah delima muda yang dicampur. Dugaan sementara itu yang buat puluhan warga mual muntah," katanya.



Simak Video "Video: 102 Orang Keracunan Massal di Klaten, 1 Meninggal Dunia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads