Anak-anak 'Korban' Sirkuit Mandalika Ditawari Sekolah Gratis

Anak-anak 'Korban' Sirkuit Mandalika Ditawari Sekolah Gratis

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 18 Sep 2022 17:10 WIB
Pembangunan MIS
Foto: Proses pembangunan Mandalika Intercultural School (MIS) di Kuta Mandalika. (Istimewa)
Lombok Tengah -

Sekolah bertaraf internasional Mandalika Intercultural School (MIS) membuka ruang beasiswa bagi anak-anak yang terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika di Desa Kuta Mandalika Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

CEO MIS Marc Thomson mengatakan pemberian beasiswa kepada warga lokal akan segera dibuka di sekolah MIS yang sedang dalam tahap masa pembangunan di sebelah hotel Pullman Kuta Mandalika.

"Izin di dinas pendidikan di Lombok Tengah kita sudah rampung. Nanti kita akan program seperti kampung inggris juga," kata Marc, Minggu (18/9/2032)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama proses pembangunan gedung MIS kata Marc, pengelola juga akan membangun fasilitas ruang kelas modern, lapangan olahraga, ruang pertemuan Manta Hall yang terbuat dari bambu, ruang olahraga indoor, ruang seni, ruang komputer dan sebuah laboratorium sains.

"Nanti bisa digunakan oleh masyarakat lokal. Kami juga sudah membangun kerja sama taman pendidikan qur'an (TPQ) dengan beberapa yayasan bergerak di bidang pendidikan di Lombok Tengah," katanya.

ADVERTISEMENT

Untuk program beasiswa bagi warga lokal kata Marc, akan dilakukan dengan program beasiswa. Meski begitu, pihak MIS akan secara perlahan mengakomodasi anak-anak di Kuta Mandalika untuk ikut belajar di kampung Inggris lingkungan MIS.

"Fasilitas di sekolah kami bisa dinikmati warga lokal. Untuk beasiswa kita akan fokus di daerah Kuta saja dulu. Ada jenjang TK, SD dan SMP," kata Marc.

Ada pun tujuan didirikannya MIS lanjut Marc adalah sebagai fasilitas penunjang pendidikan untuk para pendatang di kawasan Mandalika dan juga peningkatan taraf pendidikan di kawasan Mandalika.

"Kita membawa konsep sekolah alam yang bersahabat dengan masyarakat lokal. Kami juga ada ekstra-kurikuler surfing, skate boarding, yoga, martial arts, scuba diving, camping," kata Marc.

Terpisah, salah satu warga yang masih bermukim di Dusun Ujung Lauk Desa Kuta Mandalika Sibawaih (54) mengatakan ada 17 kepala keluarga (KK) yang masih mendiami area Sirkuit Mandalika.

Sejauh ini sekitar 120 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal di dua Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Lauk di area Sirkuit Mandalika sudah pindah ke Dusun Rangkap atau Kampung Hijrah Desa Kuta Mandalika.

"Untuk anak-anak kami masih didata oleh pak Kepala Dusun. Yang jelas semua anak masing-masing sudah sekolah di SDN Kuta Mandalika. Kalau bisa masuk MIS ya semoga aja," katanya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads