Cerita Bupati Dompu, Pernah Gagal Jadi Tentara Malah Jadi Kepala Daerah

Profil Kepala Daerah

Cerita Bupati Dompu, Pernah Gagal Jadi Tentara Malah Jadi Kepala Daerah

Faruk Nickyrawi - detikBali
Jumat, 09 Sep 2022 14:25 WIB
Bupati Dompu Kader Jaelani
Bupati Dompu Kader Jaelani. Foto: Faruk Nickyrawi
Dompu - Kader Jaelani, saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2021-2024. Dalam perjalanan hidupnya, dia bercerita pernah mengikuti tes seleksi calon anggota TNI, akan tetapi gagal pada tes tahap akhir sehingga dia harus menguburkan dalam-dalam cita-citanya sejak kecil itu.

Namun dari kegagalannya itu, rupanya membawa pria kelahiran 24 Oktober 1976 menjadi orang nomor satu di daerah yang terkenal dengan julukan Bumi Nggahi Rawi Pahu.

Sewaktu kecil, Kader Jelani menjalani hidupnya layak seperti anak-anak pada umumnya, namun karena sebagai anak pertama dari 6 orang bersaudara, dia memiliki tanggung jawab besar bagi adik-adiknya. Sehingga dia bekerja untuk membantu orangtua dan selalu menggantikan ibunya untuk pergi berbelanja ke pasar.



"Kalau masa muda, saya sering bantu orang tua karena saya anak pertama dari 6 orang bersaudara. Saya ikut ayah saya bekerja di proyek dan sering disuruh oleh ibu saya untuk berbelanja di pasar," cerita Kader Jaelani pada detikBali Kamis (8/9/2022).

Sebelum menjadi bupati, Kader Jaelani merupakan seorang kontraktor yang cukup terkenal di Kabupaten Dompu. Pekerjaan itu dia lakukan sejak usia SMA dan merupakan pekerjaan turunan dari almarhum ayahnya.

"Masuk SMA, saya juga ikut membantu bapak saya di proyek, saya belajar itu sejak kelas 1 SMA dengan bekerja lapangan bukan pada bagian administrasinya. Saya ngawasin proyek bapak saya, masuk kelas dua dan naik kelas 3," ulasnya.

Ketika naik kelas 3 SMA, pria yang akrab disapa Abi Jio oleh teman-temannya ini memiliki cita-cita menjadi seorang anggota TNI. Hingga pada akhirnya dia mengikuti tes calon anggota TNI di Malang pada tahun 1996. Namun sayang, Kader Jaelani gagal lolos pada tes tahap akhir.

"Cita-cita saya sebenarnya ingin menjadi TNI itu muncul waktu saya kelas 3 SMA Kosgoro. Tamat SMA coba-coba ikut tes di Malang, tujuannya ke Malang mau ikut tes TNI, tapi sesampai di sana saya juga lulus UMPTN di UNIPRO Malang, jadi saya sambil kuliah sambil ikut tes TNI," jelasnya sambil mengingat-ingat.

Dia menceritakan, saat mengikuti tes bertepatan dengan ujian Mid Semester 2. Dia pun diberikan pilihan oleh orangtuanya untuk memilih kuliah atau ikut tes TNI. Sehingga memantapkan pilihan untuk meraih cita-citanya sejak kecil.

"Saat itu saya ditanya almarhum bapak saya, mau serius yang mana? saya bilang, saya ikut tes TNI saja, supaya meringankan beban orangtua, karena saya pikir saat itu orang tua saya bukan kontraktor besar hanya kontraktor kecil, saya pikir kuliah itu butuh waktu yang lama jadi belum bisa mencari uang, dapat gaji. Kalau misalkan lolos TNI saya bisa dapat gaji dan membantu orangtua," tuturnya.

"Ternyata waktu saya ikut tes, sampai pada tes tahap terakhir saya gagal. Sempat stres. Saat itu saya hubungi orangtua bahwa saya ingin pulang ke Dompu saja. Dijawab oleh orangtua saya waktu itu saking kecewanya dengan keputusan saya yang ingin pulang karena beliau ingin saya menjadi sarjana karena sudah gagal Jadi TNI," sambungnya.

Maju Jadi Calon Bupati Karena Diusulkan Teman

Seiring berjalannya waktu, Kader Jaelani maju menjadi calon Bupati Dompu saat itu karena diusul oleh teman-teman seprofesinya. Usulan itu tak langsung diterima melainkan dipikirkan kurang dari satu bulan lamanya.

Usulan itu muncul ketika Kader Jaelani bersama teman-temanya tidak mendapatkan karakter bakal calon yang karakternya sesuai dengan keinginan masyarakat. Hal itu diketahui setelah mereka mengunjungi beberapa bakal calon Bupati.

"Seorang dari teman saya saat itu tiba-tiba menyampaikan ke saya bahwa sebenarnya yang kita cari itu tidak perlu jauh-jauh, Aby Jio saja. Cukup aby saja yang ikut. Saya sampai kaget waktu itu, saya jawab, jangan saya tidak ada kepikiran dan keinginan ke sana, saya cukup berbisnis saja," bebernya.

Setelah beberapa waktu berpikir tentang usulan itu, akhirnya Kader Jaelani memantapkan dirinya untuk maju menjadi bakal calon Bupati dan memberitahukan teman-temannya bahwa dirinya sudah siap.

"Saya mendapatkan usulan itu saya sempat berbicara dengan diri saya pada cermin dan bertanya kenapa teman-teman saya menunjuk saya jadi calon bupati. Saya juga bertanya dalam hati, ketika ada kepentingan keluarga dan masyarakat, mana yang saya dahulukan. Hal-hal seperti itu yang saya tanyakan pada diri saya sendiri saat itu. Setelah itu saya mantapkan diri saya dan saya kontak teman-teman saya bahwa saya siap maju jadi calon bupati," ujarnya.

Ketika ditanya apa yang memotivasi diri Kader Jaelani mau menjadi calon saat itu? Jaelani mengatakan bahwa sebagai putra asli daerah harus dan wajib terlibat dalam dunia perpolitikan karena politik lah yang menentukan maju mundurnya suatu daerah.

"Sebagai putra daerah bahwa wajib tahu tentang perpolitikan, saya harus ikut terlibat di dunia politik karena di politik ini adalah penentu maju mundurnya suatu daerah. Kalau kita salah memilih pemimpin jangan berharap daerah ini bisa maju," tuturnya.

Usul saran dari teman itulah yang menjadikan Kader Jaelani sebagai Bupati Dompu sekarang ini. Dia berhasil memperoleh suara terbanyak dari dua pasangan calon yang menjadi rival politiknya pada tahun 2019. Mantan pengurus DPD PAN periode 2016-2019 itu diusung tiga partai besar yakni Nasdem, Gerindra dan Partai Hanura.

Ayah tiga anak ini mengaku memiliki kesan tersendiri setelah menjadi sebagai seorang kepala daerah. Kesan itu sangat berbeda ketika dia menjadi orang biasa atau pada saat menjadi masyarakat biasa.

"Saat ini saya sudah menjadi milik masyarakat banyak, saya merasakan kurangnya perhatian saya ke keluarga contohnya keluarga jauh yang biasa saya kunjungi, saat ini sudah jarang padahal dulunya mereka sering membantu hidup saya. Kalau hal lain yang positif itu saya sudah bekerja dan membantu banyak orang saat ini," cetusnya.

Selama menjadi Bupati, Kader Jaelani juga mengemban amanah menjadi ketua KONI Dompu, ketua DPD partai Nasdem Dompu dan ketua Persatuan Olahraga Kuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Provinsi NTB.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Cha Eun Woo Resmi Jalani Wajib Militer!"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads