Memasuki musim kemarau panjang, sebagian besar wilayah di Kabupaten Dompu hingga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) justru dilanda cuaca ektrem.
Hujan deras disertai angin kencang terjadi di dua wilayah meski saat ini masih masuk dalam kategori musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Forecaster Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Jumratul Aida menjelaskan, hujan lebat yang mengguyur wilayah Bima dan Dompu disebabkan oleh pengaruh la nina serta anomali suhu muka laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pengaruh La Nina yang lemah sehingga memberikan kontribusi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Timur termasuk Bima dan Dompu," ungkap Jumratul pada detikBali.
"Anomali suhu muka laut di sekitar perairan Bima dan Dompu terpantau hangat. Kondisi ini memberikan pengaruh berupa peningkatan potensi penguapan untuk pertumbuhan awan hujan," sambung Jumratul.
Ditambahkannya, faktor lain yang menyebabkan terjadinya hujan diawal bulan September ini karena timbul kondisi kelembaban udara yang basa di di sekitar wilayah Bima dan Dompu.
"Kondisi kelembapan udara yang basah disekitar wilayah Bima dan Dompu terpantau dari lapisan Permukaan hingga lapisan 500 hPa. Memberikan pengaruh meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan awan hujan disekitar wilayah Bima dan Dompu," jelas Jumratul.
Pantauan detikBali hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah Dompu sejak pukul 14.30 Wita. Hujan terjadi secara merata di wilayah itu. Hingga pukul 16.17 Wita hujan masih turun meski dengan intensitas ringan atau rendah.
(dpra/dpra)