Detik-detik Perusakan SDN 2 Model Mataram, Siswa Menangis Ketakutan

Detik-detik Perusakan SDN 2 Model Mataram, Siswa Menangis Ketakutan

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 03 Sep 2022 15:24 WIB
Kondisi sekat ruang belajar SDN 2 Model Mataram, NTB, yang dirusak siswa sudah dipasang garis polisi, Sabtu (3/9/2022).
Kondisi sekat ruang belajar SDN 2 Model Mataram, NTB, yang dirusak siswa sudah dipasang garis polisi, Sabtu (3/9/2022). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Mataram - Guru Bahasa Inggris yang mengajar di SDN 2 Model Mataram, Wil Elmina Hingmadi (32), menceritakan detik-detik perusakan ruang belajar yang dilakukan puluhan siswa SMPN 14 Mataram. Siswa ketakutan hingga menangis histeris saat kejadian.

Menurut Teacher Memi, sapaannya, siswa kelas 3 sedang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ketika peristiwa itu terjadi. Seluruh siswa yang belajar di tiga ruang kelas itu, sontak histeris dan menangis mendengar suara papan sekat ruang belajar ditendang, dirusak, hingga jebol.

"Awalnya dengar suara jeduk kan. Tapi suara begitu biasa karena mungkin kena bola atau apa. Tapi kemarin itu tiba-tiba langsung dirusak, ditendang, dilempar," kata Memi kepada detikBali, Sabtu (3/9/2022) siang.

Saat aksi perusakan itu, lanjut Memi, sebagian guru juga sedang melakukan rapat bersama wali murid terkait kepindahan gedung ruang belajar SDN Model Mataram ke Universitas Terbuka Mataram, di Lingkungan Turida, Kelurahan Mandalika Kota Mataram.

"Ramai, kan orang tua di sini kemarin. Wali murid langsung nyaksikan juga, karena akan ada rapat soal pemindahan gedung belajar. Jadi ada guru lain yang teriak bawa anak keluar," terangnya.

Usai kejadian perusakan itu, sebut Memi, siswa yang belajar di tiga ruang kelas itu mengaku masih takut datang ke sekolah. "Tapi memang Sabtu libur kan. Makanya anak-anak tidak sekolah," jelas Memi.

Sementara seluruh guru SDN 2 Model Mataram ditugaskan mengemasi barang-barang guru dan siswa untuk dirapikan, sebelum pindah ke gedung baru di Universitas Terbuka Mataram.

Terpisah, salah satu Guru PKn di SMPN 14 Mataram, Suci (25), mengaku melihat langsung aksi perusakan yang dilakukan para siswa SMPN 14 Mataram. Ia mengatakan, awalnya para siswa bermain bola di lapangan, kegiatan ini memang biasa dilakukan para siswa saat jam main.

"Jadi awalnya itu mereka keluar main ya, main bola di lapangan. Anak-anak tiap hari kalau keluar itu main bola, biasa bola itu kena ke sekat itu kan. Jadi (kemarin) bolanya kena ke pembatas atau sekat ruang kelas SDN Model. Terus saling gedor, akhirnya anak-anak tendang sekat hingga jebol," katanya.

Dia pun mengaku saat kejadian perusakan itu, beberapa guru menghalau siswa agar tidak merusak sekat ruang belajar. Bahkan ada guru yang meminta para siswa tidak menendang sekat ruangan itu melalui pengeras suara di halaman sekolah.

"Namanya anak-anak ramai kan. Jadi begitu agak sulit dibilangin," pungkasnya.

Dari pantauan detikBali, sekitar 30 meter sekat ruang belajar SDN 2 Model Mataram dirusak hingga jebol. Selain itu, Polsek Sandubaya sudah memasang garis polisi di sekat ruang belajar yang dijebol siswa.


(irb/irb)

Hide Ads