Orang tua atau wali murid SDN Model Mataram melaporkan kasus perusakan sekat ruangan belajar oleh puluhan siswa SMPN 14 Mataram. Laporan tersebut dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Sektor Cakranegara Kompol Moh Nasrullah.
"Ya benar. Tadi wali murid melaporkan aksi perusakan itu ke Polsek Cakranegara. Tapi kita arahkan ke Unit PPA Polresta Mataram karena menyangkut anak," kata Nasrullah, Jumat (2/9/2022) di Mataram.
Menurut Nasrullah, pihaknya masih mendalami penyebab adanya aksi perusakan sekat ruang belajar SDN Model tersebut. Adapun aksi perusakan itu dilakukan oleh puluhan siswa SMPN 14 Mataram pada Jumat sekitar pukul 09.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi informasi yang kami dapat. Memang lahan SDN Mode ini minjam di tahun 2014 di SMPN 14 Mataram. Kontraknya dua tahun, tapi masih tempatkan sampai sekarang," kata Nasrullah.
Informasi yang didapatkan pihak kepolisian bahwa, ruang belajar SDN Model Mataram rencananya akan dipindahkan ke Universitas Terbuka di Kelurahan Mandalika, Kota Mataram, tahun ini.
"Untuk pemicu perusakan ini masih didalami. Memang ada dampak psikis para siswa SDN Model saat kejadian tersebut," katanya.
"Tapi kami minta agar dimediasi terlebih dahulu karena ini menyangkut anak," kata Nasrullah.
Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SMPN 14 Kota Mataram mengamuk dan merusak sekat ruang belajar SDN Model Mataram saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Aksi perusakan tersebut bahkan membuat sejumlah siswa SDN 2 Model menangis ketakutan. Berdasarkan video amatir yang diterima detikBali, tampak puluhan siswa merusak sekat ruang belajar SDN Model Mataram hingga jebol.
Untuk diketahui, kedua bangunan sekolah tersebut berada dalam satu atap atau satu lingkungan. Hanya saja, gedung dan ruang belajarnya disekat. Adapun ruangan yang digunakan belajar oleh siswa SDN Model merupakan bangunan milik SMPN 14 Mataram yang dipinjam sejak 2014.
(iws/iws)