5 Fakta Terjatuhnya Pendaki Asal Portugal di Gunung Rinjani Lombok

5 Fakta Terjatuhnya Pendaki Asal Portugal di Gunung Rinjani Lombok

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 20 Agu 2022 06:04 WIB
Seorang pendaki asal Israel dikabarkan tewas setelah terjatuh di sebelah barat puncak Gunung Rinjani, Lombok, Jumat (19/8/2022).
Seorang pendaki kelahiran Israel namun berkebangsaan Portugal dikabarkan tewas setelah terjatuh di sebelah barat puncak Gunung Rinjani, Lombok, Jumat (19/8/2022). (Foto: Istimewa)
Lombok Timur -

Boaz Bar Anam dikabarkan tewas setelah terjatuh dari puncak Gunung Rinjani, Lombok, Jumat (19/8/2022). Pendaki kelahiran Israel namun berkebangsaan Portugal itu mendaki bersama Tracking Order (TO) Rudy Tracker. Beberapa fakta terkait pendaki yang jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter di puncak Gunung Rinjani terungkap.

Hingga kemarin sore, proses evakuasi terhadap korban masih terus diupayakan oleh tim evakuasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). Perlu diketahui, dibutuhkan total waktu sekitar 18 jam untuk sampai di puncak Rinjani jika pendakian dimulai dari pintu Bawak Nao.

Untuk mencapai itu, pendaki harus melakukan perjalanan selama 8 jam dari Bawak Nao menuju pelawangan Sembalun. Biasanya, para pendaki memilih beristirahat dan menginap di pelawangan Sembalun sekitar 6 jam sebelum melanjutkan pendakian hingga puncak Rinjani. Dari pelawangan Sembalun, barulah perjalanan menuju puncak Rinjani dapat dilakukan sekitar 4 jam perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah 5 fakta seputar peristiwa terjatuhnya pendaki berkebangsaan Portugal di Gunung Rinjani:

1. Korban Mendaki Bersama Dua Rekannya

ADVERTISEMENT

Diketahui, korban bersama dua rekannya mendaki Gunung Rinjani dan diantar oleh seorang guide atau pemandu pendakian pada Kamis (18/8/2022). Saat ini, dua rekan korban sudah dibawa turun oleh guide dari Tracking Order (TO) Rudy Tracker bernama Habibullah. Mereka dibawa menuju jalur Bawak Nao Sajang, Kecamatan Sembalun.

"Korban teregistrasi mendaki melalui pintu masuk Sembalun pada tanggal 18 Agsutus 2022 kemarin. Jadi, berdasarkan keterangan dari TO dan guide bahwa korban sebelum jatuh melakukan foto selfie di tepi jurang puncak Rinjani sebelah barat dan membelakangi Danau Segara Anak," Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady.

2. Guide Sempat Kabarkan Istri

Pendaki kelahiran Israel yang berkebangsaan Portugal tersebut diantar mendaki oleh seorang guide bernama Habibullah. Sang pemandu pendakian ketika itu mengantar tiga orang pendaki, termasuk korban.

Habibullah ternyata sempat mengabarkan kepada istrinya bahwa tamu yang diantar mendaki Gunung Rinjani terjatuh saat di puncak.

"Suami saya (Habibullah) bawa tamu tiga kan ke Rinjani. Kemarin Kamis (18/8/2022) berangkat dari Sembalun. Saya tahu cuma yang dari Israel yang jatuh itu saja," kata Dian (36), istri Habibullah.

"Sempat menelepon tadi subuh dari temannya, berempat kan naik ke puncak. Teman yang telepon bilang kalau tamu Habibullah jatuh di puncak," tutur Dian.

3. Korban Disebut Ngeyel Saat di Puncak Rinjani

Korban ternyata sempat berfoto saat berada di puncak Gunung Rinjani. Guide atau pemandu pendakian yang mengantarnya juga sempat mengingatkan untuk berhati-hati agar tidak terpeleset. Namun, korban tetap ngeyel.

Hal itu diungkapkan oleh Dian, istri guide bernama Habibullah yang mengantar pendaki tersebut. Dian mengatakan, dirinya menerima kabar bahwa tamu yang diantar suaminya terjatuh saat di puncak Gunung Rinjani.

"Tadi saya dapat kabar kalau tamu ini nggak bisa dikasih tahu katanya. Terus terpeleset gitu. Saya minta doa agar semuanya baik-baik saja," kata Dian saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (19/8/2022).

4. Jatuh dari Ketinggian Sekitar 150 Meter

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady menjelaskan kronologi pendaki kelahiran Israel namun berkebangsaan Portugal bernama Boaz Bar Anam yang terjatuh dan dikabarkan tewas di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Jumat (19/8/2022). Dedy mengatakan, pendaki tersebut terpeleset di puncak Gunung Rinjani sekitar pukul 05.30 Wita.

"Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah Danau Segara Anak. Jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan korban diperkirakan meninggal dunia," kata Dedy, Jumat siang.

5. Proses Evakuasi

Sebanyak 34 personel yang tergabung dalam tim evakuasi telah berangkat menuju Gunung Rinjani untuk evakuasi pendaki kelahiran Israel, pada Jumat (19/8/2022) pagi.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dwi Pangestu mengatakan semua tim evakuasi pendaki jatuh di puncak Gunung Rinjani berangkat dari Kantor BTNGR sekitar pukul 11.00 Wita. Para personel tersebut berasal dari tim Satgas Penanganan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi (P2E) TNGR, Unit SAR Lombok Timur, tim Edelweis Medical Health Center (EMHC), dan tim Inafis Polres Lombok Timur.

Dwi memastikan proses evakuasi korban akan tetap dilakukan. Meski korban jatuh ke dalam jurang setinggi kurang lebih 150 meter dari Puncak Gunung Rinjani. Namun Balai TNGR belum bisa memastikan korban akan dievakuasi dari titik mana.

"Kami akan lakukan koordinasi dan melihat kondisi jalur evakuasinya. Kami mungkin akan evakuasi dari arah puncak atau jalur menuju puncak," kata Dwi.

Jika melihat dari titik lokasi korban tergeletak, rupanya korban terperosok ke bawah tebing arah barat dari puncak tertinggi Gunung Rinjani 3.726 meter di atas permukaan air laut sekitar 150 meter. 34 tim evakuasi akan memberikan kabar terbaru terkait kondisi cuaca di atas Puncak Gunung Rinjani sebelum melakukan proses evakuasi korban.

"Kami juga akan melihat kondisi cuaca dulu, baru lakukan evakuasi. Jika memungkinkan evakuasi bisa dilakukan hari ini atau besok pagi," kata Dwi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Kini Dipasangi Pagar dan Tangga Besi"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads