Kasus penembakan terhadap pelaku pencurian TA alias Gen (27) warga Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu oleh polisi yang sempat dilaporkan keluarga ke Propam Polres Dompu kini berakhir damai. Keluarga korban (pelapor) dan polisi sepakat mengakhiri kasus itu secara kekeluargaan.
"Hari ini kedua belah pihak sepakat damai ditandai dengan surat perdamaian," kata salah seorang keluarga pelaku pencurian, Supriadin pada detikBali Senin (1/8/2022).
Supriadin mengatakan, dengan adanya perdamaian ini keluarga telah mencabut laporan yang pernah disampaikan ke Propam Polres Dompu dengan tuduhan melakukan penembakan di luar SOP penangkapan sehingga melanggar HAM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan atas dugaan pelanggaran HAM telah dicabut di Propam, di mana orang tua Gen ingin menyelesaikan persoalan dengan jalan damai," ujarnya.
Sebelum sepakat damai di Polres Dompu, keluarga TA alias Gen terlebih dahulu melakukan perdamaian dengan pemilik handphone yang dicuri oleh TA alias Gen.
Sementara itu, Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan adanya perdamaian itu. Kini proses kasus tersebut akan diselesaikan melalui penerapan sistem restorative justice (RJ).
"Iya sudah damai hari ini, dan tengah dalam proses persiapan untuk restorative justice. Ya setidaknya untuk efek jera untuk kedua pihak," jelas Iwan.
Iwan menjelaskan, unsur untuk restorative justice telah memenuhi yakni adanya surat perdamaian antara korban pencurian dan keluarga pelaku pencurian TA alias Gen.
"Lagian juga sudah ada surat damai antara korban penculikan dan keluarga pelaku pencurian sehingga menjadi bahan untuk RJ," tandasnya.
Untuk diketahui, kasus penembakan terhadap TA alias Gen dilakukan ketika 7 orang polisi melakukan penangkapan. Berdasarkan keterangan keluarga, Gen ditembak dalam keadaan mata tertutup dan tangan terikat.
Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat pun mengakui 7 orang anggotanya itu melakukan pelanggaran dengan tidak memborgol tangan pelaku melainkan hanya mengingatnya dengan tali pinggang. Gen ditembak karena mencoba kabur ketika mobil yang mengangkutnya berhenti di tengah jalan untuk menunggu rombongan yang menggunakan sepeda motor.
(nor/mud)