Istri Korban Tewas Kapal Tenggelam di Batam: Tak Diberi Kabar

Istri Korban Tewas Kapal Tenggelam di Batam: Tak Diberi Kabar

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 23 Jun 2022 22:12 WIB
Raut wajah Masnah menanti kepastian kabar suaminya usai alami insiden kapal tenggelam di Kota Batam.
Raut wajah Masnah menanti kepastian kabar suaminya usai alami insiden kapal tenggelam di Kota Batam. Foto: ist
Lombok Tengah - Istri korban kapal tenggelam Lalu Ahmat Sapii alias Mat (38) asal Desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah NTB mengaku belum sepenuhnya percaya jika suaminya meninggal dunia usai ditemukan di perairan Singapura, Senin malam (21/6/2022) pukul 21.15 WIB kemarin.

Masnah (30) bercerita bahwa suaminya sempat melakukan video call via WhatsApp tiga hari sebelum berangkat menuju Malaysia Barat dari Kota Batam pada Kamis (16/6/2022) malam, sekitar pukul 18.00 WIB waktu Batam.

"Dia belum nyebrang katanya ke Malaysia. Terus itu dia kembali katanya. Pas jam 1 siang dia video call, Waktu itu berdua dengan Marwi (korban kapal yang belum ditemukan-red) kata Masnah melalui sambungan telepon, Kamis malam (23/6/2022).

Lalu Ahmat Sapii alias Mat suami Masnah tidak lagi memberikan kabar kepadaya hingga berangkat dari Kota Batam menuju Malaysia menggunakan speed boat. "Dia tidak memberi kabar Ahmad Sapii kalau malam Jumat itu nyebrang ke Malaysia," tuturnya.



Kabar keberangkatan justru datang dari Marwi akan Ahmad Sapii yang beralamat sama dengan suaminya. "Marwi telepon. Akan berangkat ke Malaysia. Setelah itu nggak ada kabar lagi sampai sekarang," kata Masnah dengan nada tangis.

Pada hari Senin (20/6/2022) pihak keluarga mendapatkan pesan dari korban kapal yang selamat atas Mahli Fikri (24) asal Dusun Tamping, Desa Pengembur, Kecamatan Pujut. Dari pesan yang dikirim Fikri, bahwa Ahmad Sapii dan Marwi belum ditemukan usai insiden kapal tenggelam pada Kamis pekan lalu itu.

"Fikri ini nelpon pagi-pagi. Tidak ada Marwi dan Ahmad Sapii di sana. Temannya selamat tapi dia tidak ditemukan katanya. Jadi, dua orang itu, tidak ada yang ditemukan," kata Masnah.

Hingga mendapat kabar bahwa jenazah Ahmad Sapii ditemukan di perairan Singapura, pihak keluarga pun hanya bisa pasrah dan menunggu kabar resmi dari pemerintah daerah NTB.

"Jadi kami dapat kabar dari pemerintah di Batam bahwa Ahmad Sapii ditemukan lengkap identitasnya di Singapura meninggal. Tapi kami belum yakin sepenuhnya. Kami akan tunggu (informasi) yang sah dari Pemda NTB," kata Masnah.

Kabarnya, suaminya itu meninggalkan dua orang anak. Anak pertama Ahmad Sapii baru berusia 15 tahun kini masih duduk di bangku SMP. Anak kedua korban masih berusia 2 tahun 2 bulan. Cita-cita Ahmad Sapii kembali untuk keempat kalinya ke Malaysia ingin mencari biaya sekolah untuk kedua anaknya tersebut.

"Tidak ada cita-cita dia mau kembali ke sana. Suami saya mau cari bekal untuk dua anaknya agar bisa lanjut sekolah. Gitu bilang sama saya," pungkas Masnah.

Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi NTB Putu Ariadi mengatakan bahwa saat ini petugas sedang bekerja mengatasi musibah yang menimpa 30 PMI asal NTB yang tenggelam di Perairan Pulau Putri Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

"Kami sangat serius. Tidak ada yang main. Tapi kami minta kepada seluruh keluarga korban untuk mohon bersabar. Penanganan kasus seperti ini butuh proses," kata Gede.

Gede pun membenarkan terkait penemuan jenazah Lalu Ahmat Sapii yang ditemukan di Perairan Singapura pada Selasa (21/6/2022) kemarin.

"Intinya kami butuh dukungan dan pengertian semua pihak. Korban meninggal yang ditemukan berada di perairan Singapura sampai hari ini," kata Gede.

Dia pun meminta kepada keluarga korban untuk mengerti terkait protokol pemulangan jenazah korban antar negara. "Untuk yang belum ditemukan. Petugas juga sedang melakukan pencarian," pungkas Gede.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads