Kericuhan saat pertandingan sepak bola Harum CUP 2022 antara kesebelasan Bebidas FC melawan kesebelasan Karang Genteng FC di Lapangan Atletik Jalan Pemuda Gomong, Kota Mataram, NTB, Sabtu (14/5/2022) kemarin mengakibatkan empat orang luka-luka.
Keempat korban yang mengalami luka-luka saat ini telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
"Empat orang korban dalam perkelahian tersebut saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit Kota Mataram dan mendapatkan biaya berobat dari Pemkot Mataram," kata Wakapolresta Mataram, AKBP Syarif Hidayat, Minggu (15/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syarif, kedua suporter klub yang bersitegang telah dimediasi di Kantor Walikota Mataram pada Sabtu malam usai kejadian.
Kedua warga dari masing-masing klub tersebut sepakat untuk menahan diri dan melakukan penandatangan surat pernyataan perdamaian. "Keduanya sudah sepakat berdamai," kata Syarif.
Sementara itu Official Karang Genteng FC, Haris Maulana menyampaikan pihaknya akan mengundurkan diri dari turnamen Harum Cup 2022 demi keberlanjutan dan keamanan turnamen. "Untuk kegiatan pertandingan silahkan dilanjutkan tanpa kami," kata Haris.
Ketua Panitia Harum Cup 2022 H. Firadz, menyayangkan kericuhan yang terjadi saat laga awal antara Karang Genteng FC VS Bebidas FC di Mataram.
Firadz pun belum bisa memastikan event Harum Cup 2022 yang diadakan oleh Walikota Mataram H Mohan Roliskana itu tetap dilanjutkan atau tidak pasca insiden kericuhan yang terjadi di Lapangan Atletik Kota Mataram.
"Hari ini kami akan mengadakan rapat dengan Dispora dan hasilnya akan kami laporkan kembali," katanya.
Terpisah, Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang meminta kepada kedua warga yang telah sepakat berdamai untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Mataram.
"Kami minta semua setuju untuk bersama-sama menciptakan iklim yang kondusif dan aman di kota Mataram," pungkas Martawang.
Kronologi
Sebelumnya diberitakan detikBali, kericuhan terjadi berawal dari salah satu pemain dari masing-masing kesebelasan bertabrakan dan sama-sama terjatuh usai tendangan yang dilakukan salah satu pemain Karang Genteng yang melahirkan gol ketiga.
"Pertandingan belum selesai. Skor sementara saat itu 0:3 untuk Karang Genteng," kata Kabag Ops Polresta Mataram Kompol Gede Sumadra, Sabtu malam.
Gede mengatakan kedua pemain awalnya sama-sama terjatuh. Namun, salah satu pemain Karang Genteng FC bangun tiba-tiba memukul pemain Babidas FC di dalam lapangan pertandingan.
"Suporter dari masing-masing klub ini saling serang," kata Gede.
Kericuhan tambah memuncak ketika salah satu suporter Bebidas FC diduga menelpon warga kampungnya. Beberapa saat kemudian muncul warga Bebidas di Lapangan Atletik membawa kayu dan senjata tajam.
"Puluhan personel Polresta Mataram dan Polsek Mataram dapat menghalau warga Bebidas yang hendak menyerang pemain dan suporter Karang Genteng," jelas Gede
Begitu pula sebaliknya suporter dari Karang Genteng pun menelepon warganya. Tak berselang lama kata Gede puluhan warga Karang Genteng muncul di lapangan Atletik dengan membawa kayu dan senjata tajam.
"Beberapa di antara mereka ingin sweeping warga Bebidas," kata Gede.
Walikota Mataram H. Mohan Roliskana bersama Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi dan Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang pun terjun ke lapangan untuk menenangkan kedua suporter.
"Walikota mengimbau kepada kedua kesebelasan dan suporter untuk tidak membuat keributan, dan dihimbau kepada mereka untuk segera kembali ke tempat masing-masing," pungkas Gede.
(kws/kws)