Penggemar kuliner Bali tidak ada salahnya untuk merapat ke wilayah Badung utara, tepatnya di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Ada salah satu warung makan bernama warung lawar Jik Tong yang menawarkan menu sate dan lawar empas.
Makanan berbahan dasar empas (penyu tawar bercangkang lunak) itu bisa didapat di warung Jik Tong. Bahannya masih sama seperti lawar pada umumnya. Untuk diketahui, dalam bahasa Indonesia biasa dinamakan bulus atau labi-labi.
Lawar khas Bali tetap terbuat dari aneka sayur yang dicincang lalu diadon dengan campuran bumbu basa genep khas Bali. Beda lawar empas dengan yang lain hanya ada pada pemakaian daging yang memakai daging labi-labi.
Ternyata rasa yang dihasilkan dari olahan ini lebih gurih dari daging ayam atau sapi. Ada sensasi kenyalnya juga dapat. Cita rasa bumbu pedasnya bikin nagih.
Bicara cita rasa, lawar empas punya tekstur lebih kenyal. Beruntung pengelola warung tahu resep khusus untuk menghilangkan bau amis yang konon ada pada daging labi-labi.
Rasa tetap terjaga. Lawar empas ini juga pedas setelah ditaburi sambal cabai goreng dengan campuran terasi dan garam.
Selain sepiring lawar, pembeli juga dapat satu mangkuk kuah soto ares atau sayur batang pohon pisang muda, ditambah dua tusuk sate empas. Kadang dapat satu tusuk sate empas dan satu sate lilit.
Ketika dikunyah bareng nasi, gurih dan pedasnya lawar, sate, hingga kuah ares langsung lumer di mulut. Jik Tong menjual satu porsi menu lawar empas komplit Rp 30 ribu saja.
Soal bahan, Jik Tong siapkan 10 kg daging empas yang didatangkan dari Jawa. Khusus weekend, ia order 20 kg.
"Itu selalu habis tiap hari. Malah lebih laku dari menu sate sapi yang saya jual," jelas Jik Tong, Minggu (4/12/2022).
Sudah Dirintis Selama 10 Tahun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jik Tong alias Gusti Ketut Nala Nata mengaku sudah merintis warung lawar selama 10 tahun. Ia menawarkan konsep makan di rumah.
Sehingga pembeli wajib datang ke rumah Jik Tong jika ingin dapat seporsi menu lawar labi-labi. "Tapi tenang, di rumah sudah disediakan tempat makan," kata Jik Tong.
Pengunjung bisa memilih makan di meja biasa, atau bisa duduk santai di bale bengong. Pengelola juga memanfaatkan bale jineng, yakni bale adat untuk menyimpan padi jaman dulu sebagai tempat makan.
Jadi suasana santap siang di sana terasa nyaman karena menyatu dengan lingkungan sekitar. Lokasi rumah Jik Tong berada di Banjar Beneh Kawan Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
(nor/hsa)