I Made Karta mengatakan, ia mulai berjualan bubur injin sejak masih muda. Dari awal sampai saat ini, ia berjualan dengan cara dipikul keliling desa. Ia berangkat pukul 07.00 Wita pagi dan sekitar pukul 11.00 Wita, ia kembali ke rumah.
"Karena mungkin sudah tiap hari lewat, kadang ada langganan yang rutin beli bubur injin milik saya ini, sehingga kadang-kadang sebelum pukul 11.00 Wita, sudah habis semua," kata Karta, Sabtu (12/11/2022).
Selain keliling desa, kadang ia juga sering mangkal di sekolah-sekolah saat jam istirahat dan biasanya cukup banyak siswa yang beli bubur injin miliknya. Satu porsi bubur injin harganya cuma Rp 5 ribu. Dengan harga segitu sudah bikin kenyang karena porsinya lumayan banyak.
Karta mengaku tetap bertahan berjualan dengan cara dipikul karena menggunakan sepeda motor menyulitkannya melayani pelanggan. Ia pun memutuskan tetap berjualan dengan cara dipikul. Dalam sehari jualan ia berjalan sejauh tiga kilometer untuk menghabiskan buburnya.
Dengan berjualan bubur injin, Karta mengaku bisa menyekolahkan ketiga anaknya meski hanya sampai jenjang SMA. Tapi ia tetap bangga karena saat ini anak-anaknya sudah menikah dan bekerja.
"Meski anak-anak saya sudah bekerja semua, saya akan tetap berjualan bubur injin selama masih mampu memikul dagangan keliling desa," kata Karta.
Satu porsi bubur injin berisi bubur injin disiram kuah santan, tapi rasanya sangat enak dan gurih. Dalam sehari Karta bisa meraih omzet sekitar Rp 250 - Rp 300 ribu.
(irb/hsa)