Makan Siang, Ton! Sate Manis-Sate Serapah Mek Ngah yang Legendaris

Makan Siang, Ton! Sate Manis-Sate Serapah Mek Ngah yang Legendaris

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 12 Sep 2022 11:38 WIB
Warung Sate Mek Ngah di Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Warung Sate Mek Ngah di Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng - Jika Anda sedang berada di Buleleng, Bali, jangan lupa mampir ke Warung Mek Ngah di Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Di warung ini ada kuliner sate sapi legendaris sejak 1960! Yuk, makan siang, Ton!

Ada dua menu favorit yang selalu ludes terjual di Warung Mek Ngah, di antaranya sate sapi dengan bumbu manis dan sate serapah. "Yang paling banyak dicari pembeli itu yang sate manis, baru sate serapahnya," kata Wayan Widiasih keponakan dari Mek Ngah, Minggu (11/9/2022).

Warung Mek Ngah dapat ditemui di emperan salah satu toko di pinggir jalan raya tersebut, tepatnya di sebelah warung siobak Tje Khelok. Tidak ada meja untuk makan di tempat. Pemilik warung hanya menyediakan beberapa kursi plastik untuk alas duduk. Meski begitu, pembeli selalu ramai berdatangan untuk dapat mencicipi sate legendaris tersebut.

Widiasih mengatakan, Mek Ngah yang bernama lengkap Nengah Merti (87) sudah berhenti berjualan. Saat ini, dirinyalah yang melanjutkan untuk berjualan. Kendati demikian, Widiasih menyebut cita rasa sate yang dia jual tidak berubah.

Ia menjelaskan sate manis dan sate serapah memiliki penggemarnya masing-masing. Sate manis terbuat dari bahan daging sapi dan sekilas tidak berbeda dengan sate pada umumnya. Sate ini sangat lembut dengan perpaduan rasa pedas, manis, dan gurih.

Berbeda dengan sate serapah yang berisi aneka macam daging. Mulai dari babat, kikil sapi, hingga kakul (keong sawah). Menurutnya, sate serapah agak mirip dengan sate Padang. Hanya saja bumbunya menggunakan basa genep khas Bali.

"Sate serapah tidak dibakar, karena kalau dibakar akan lengket. Sementara kalau sate manisnya dibakar dulu. Sate manis itu bumbunya pakai kecap dan juga sambal saja. Sedangkan sate serapah pakai bumbu kuning, ditambah dengan sambal mbe," katanya.

Dalam sehari, ia mengaku bisa menghabiskan sebanyak 800 tusuk sate sapi bumbu manis dan 300 tusuk sate serapah. Harga per porsinya cuma Rp 10 ribu. Pembeli juga bisa menambah lontong sehingga harganya menjadi Rp 15 ribu.

Wah, apakah Anda lapar dan tertarik mencicipi sate legendaris Warung Mek Ngah?


(iws/iws)

Hide Ads