Kelapa muda biasanya dinikmati dengan meneguk airnya untuk melepas dahaga. Namun kelapa yang dijual Salamuddin (45) di Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan tersaji dalam bentuk jelly.
Itu sebabnya, Salamuddin yang berjualan di depan Masjid Besar Al Hidayah atau Daya Tarik Wisata Ulundanu Beratan, Bedugul, menamakan dagangannya itu kelapa muda Jelly.
"Bahannya kelapa muda biasa. Cuma air kelapanya diolah menjadi jelly," tutur Salamuddin saat dijumpai pada Minggu (4/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski tersaji dalam bentuk jelly, rasa kelapanya tidak hilang. Ini karena bahan dasar jelly pada kelapa tersebut murni air kelapa.
"Cuma dicampur dengan bubuk agar-agar atau aloe vera (lidah buaya)," imbuh pria kelahiran Belawan, Sumatera Utara ini.
Saat dicicipi, jelly pada kelapa muda tersebut terasa lembut. Begitu juga dengan daging kelapanya.
"Kalau ada daging kelapanya akan dikeruk. Sehingga menyatu dengan jellynya. Ada juga yang tidak," tuturnya.
Ia menuturkan, proses pembuatan kelapa jelly memerlukan waktu kurang lebih satu setengah jam. Air kelapa muda tersebut dicampur dengan agar-agar atau lidah buaya.
"Kalau pakai air, hilang rasa kelapanya. Selain itu, kalau pakai air juga mesti tambah gula dan itu justru buat sakit tenggorakan," jelasnya.
Agar tetap bertahan, ada baiknya kelapa muda Jelly dijaga dalam suhu yang sejuk. Satu butir kelapa muda Jelly dijual seharga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per butir.
Sementara bagi wisatawan asing, ia jual seharga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per butir. "Kalau wisatawan asing menilai kelapa jelly ini seperti dessert," ujarnya.
Salamuddin menuturkan, ia memulai usaha penjualan kelapa muda jelly sejak awal 2020. Ia terinspirasi dari YouTube. "Asal mulanya dari Thailand," ungkapnya.
Semula, usaha tersebut ia kembangkan di wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Kebetulan di sana ia juga menjadi pengajar bahasa Inggris bagi sejumlah instruktur surfing.
Sembari mengajar, ia juga berjualan strawberry yang diambilnya dari Bedugul. Lambat laun, ia pun menetap di Bedugul sejak setahun terakhir ini.
Sehingga ia menjual kelapa muda Jelly di depan Masjid Besar Al Hidayah menggunakan sepeda motor mulai dari pukul 10.00 Wita hingga 18.00 Wita atau menjelang Maghrib.
Dalam sehari, rata-rata ia menjual 30 sampai 40 butir kelapa muda Jelly. Sebagian ada yang ia jajakan di keranjang pada sepeda motornya.
Sebagian lagi ada yang disimpan di showcase pada ruko yang dikelola Yayasan Al Hidayah.
"Bukan freezer. Kalau pakai freezer khawatirnya esnya menjadi air saat cair dan itu merusak rasa kelapanya," katanya.
Di awal memulai usaha, Salamuddin mengaku mengeluarkan modal Rp 70 ribu untuk membeli 30 butir kelapa ditambah bubuk agar-agar atau lidah buaya.
"Sekarang tergantung order. Semakin banyak order, semakin banyak perlu kelapa," jelasnya.
Ia mengaku, omzet penjualan tidak bisa ditentukan karena relatif. Namun, bila penjualan sehari bisa sampai 50 hingga 60 butir, keuntungan bersih yang ia peroleh bisa mencapai Rp 300 ribu sampai Rp 409 ribu. "Itupun kalau bayaran ordernya cepat," pungkasnya.
Di luar rasanya yang segar, kelapa muda Jelly juga memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan di antaranya mencegah penyakit ginjal, mengatasi demam, menetralisir racun pada tubuh, menangkal radikal bebas, dan beberapa khasiat lainnya.
Sementara untuk kecantikan, kelapa muda Jelly juga bermanfaat untuk mencerahkan dan menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, menjaga keremajaan kulit, mengurangi kadar minyak berlebih pada kulit, dan beberapa khasiat kecantikan lainnya.
(kws/kws)