Lima pelaku pengeroyokan terhadap anggota Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigadir Hizkia Loudoe dan anggota Setum Polda NTT Bripda I Putu Aspriana, ditangkap. Kelimanya adalah SA Saduk, OA Alfino, NR Muda Makin, SP Lamawato, dan AM Soge.
Insiden pengeroyokan terhadap dua anggota Polda NTT itu terjadi di Jalan Adisucipto, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, Minggu (23/11/2025) malam. Polisi menyebut para pelaku sempat mengonsumsi minuman keras (miras).
"Sudah ditangkap. Para pelaku diduga kuat melakukan aksi brutal tersebut dalam kondisi dipengaruhi minuman keras," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra kepada detikBali, Kamis (27/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima pemuda resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan pengeroyokan terhadap dua anggota Polda NTT," imbuhnya.
Henry menjelaskan pengeroyokan itu bermula saat Brigadir Hizkia dan Bripda Aspriana sedang dalam perjalanan menuju Polda NTT. Saat tiba di Pasar Penfui, mereka berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai motor tanpa lampu. Ketiga pemuda itu nyaris menabrak mobil Hizkia dan Aspriana.
Ketiga pemuda itu lantas memaki kedua anggota Polda NTT tersebut. Mereka langsung mengamuk serta mengadang mobil polisi itu. Suasana semakin memanas dan mereka terlibat cekcok.
Tak lama kemudian, sejumlah pemuda lainnya berdatangan. Bripda Aspriana yang hendak berupaya menenangkan situasi justru diserang. Ia dipukul, ditendang, dan dianiaya menggunakan kayu. Hal serupa juga dialami Brigadir Hizkia.
Selang beberapa saat, warga datang dan melerai keributan tersebut. Warga lantas mengevakuasi Hizkia dan Aspriana dari amukan para pemuda itu.
Akibat kejadian itu, Brigadir Hizkia mengalami memar di kepala, bahu, dan kedua tangannya. Sedangkan, Bripda Aspriana mengalami memar pada punggung belakangnya.
"Para pelaku dipimpin oleh OA Alfino saat mengadang mobil anggota kami dan menyerang mereka," jelas Henry.
Henry mengeklaim Brigadir Hizkia dan Bripda Aspriana dalam kondisi sadar dan tidak sedang dalam pengaruh miras saat kejadian. Ia menegaskan kasus tersebut masih diproses lebih lanjut.
"Dua anggota kami yang menjadi korban saya pastikan tidak mengonsumsi miras saat kejadian. Para pelaku sedang dimintai keterangannya lebih lanjut," pungkas Henry.
Viral di Medsos
Sebelumnya, pengeroyokan anggota Polda NTT oleh sekelompok pemuda itu viral di media sosial (medsos). Pengeroyokan terjadi di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT.
Video yang beredar menarasikan korban pengeroyokan itu adalah anggota Jatanras Polda NTT bernama Brigadir Riski. Pria itu disebut mabuk miras, lalu memukul dan memaki-maki warga di Pasar Penfui.
Video berdurasi 55 detik yang viral di medsos memperlihatkan anggota polisi itu dikerumuni massa. Tampak seorang pria memukulnya dengan sebatang kayu di bagian kepalanya hingga tersungkur. Pria yang lain juga turut menendang dan memukulnya dengan tangan.
Simak Video "Video: Tampang 4 Pelaku Pengeroyokan Anak Disabilitas hingga Tewas di Karawang"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































