Israel mulai menarik pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza, hari ini, setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Hamas.
Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi pada hari yang sama bahwa pasukan Israel mulai mundur dari sejumlah wilayah, terutama di Kota Gaza dan Khan Younis.
"Pasukan Israel telah mundur dari beberapa wilayah di Kota Gaza," ujar Mohammed al-Mughayyir, pejabat senior di badan tersebut, seperti dilansir detikNews, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, kendaraan militer Israel juga ditarik dari beberapa wilayah di Khan Younis, Gaza selatan.
Ratifikasi Gencatan Senjata
Sehari sebelumnya, juru bicara pemerintah Israel menyebut gencatan senjata akan mulai berlaku dalam waktu 24 jam setelah pertemuan kabinet. Setelah periode itu, para sandera yang ditawan di Gaza dijadwalkan dibebaskan dalam waktu 72 jam.
Pemerintah Israel resmi meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat (10/10) waktu setempat. Rapat kabinet untuk meratifikasi perjanjian tersebut digelar sekitar 24 jam setelah mediator mengumumkan tercapainya kesepakatan antara kedua pihak. Langkah itu membuka jalan bagi penghentian pertempuran di Jalur Gaza.
Kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Gencatan senjata juga diikuti dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah Gaza, sesuai rencana perdamaian yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump.
"Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera - baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal," demikian pernyataan yang dirilis akun Netanyahu melalui media sosial X.
Simak Video "Video: Momen Warga Palestina Kembali ke Gaza Usai Gencatan Senjata"
(dpw/dpw)