Menanti Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Bukti Baru Dikantongi

Round Up

Menanti Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Bukti Baru Dikantongi

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 10 Okt 2025 07:30 WIB
Dua Mr X saat memperagakan adegan mengikat leher BrigadirΒ Esco di bukit belakang rumah tersangka BriptuΒ Rizka, Senin (29/9/2025). (Foto: MΒ Zahiruddin/detikBali)
Dua Mr X saat memperagakan adegan mengikat leher BrigadirΒ Esco di bukit belakang rumah tersangka BriptuΒ Rizka, Senin (29/9/2025). (Foto: MΒ Zahiruddin/detikBali)
Mataram -

Keluarga masih menanti titik terang terkait kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely. Sejauh ini, penyidik baru menetapkan satu tersangka, yakni Briptu Rizka Sintiyani yang tiada lain merupakan istri Esco.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, mengungkapkan penyidik sudah mengantongi bukti baru mengenai dugaan keterlibatan dua Mr X dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco. Hanya saja, dia masih merahasiakan alat bukti yang dimaksud.

"Kami tidak bisa menyampaikan, tapi ada (alat bukti baru)," ujar Catur, Kamis (9/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catur meminta publik untuk bersabar. Ia menegaskan penyidik tidak bisa menuduh orang tanpa alat bukti yang jelas. "Tolong bersabar, kami akan tindak lanjuti dan kami akan mengusut sampai tuntas," ujar Catur.

Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Heriawan, sebelumnya sempat menyebut akan ada penetapan tersangka baru dalam kasus tersebut. Ia mendapat informasi itu seusai mendampingi ayah Esco saat menanyakan perkembangan penyidikan kepada Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap.

ADVERTISEMENT

"Setelah kami diskusi bagaimana terangnya perkara ini, dalam waktu dekat bakal ada tersangka, tersangka, tersangka lainnya," ujar Heriawan saat ditemui di Polres Lombok Barat, Jumat (3/10/2025).

Menurut Anton, sebagian tersangka baru tersebut sebelumnya berstatus sebagai saksi. Ia menilai indikasi keterlibatan mereka semakin kuat karena beberapa saksi sudah menunjuk pengacara untuk mendampingi mereka.

"Saksi A menyatakan ini, saksi B malah menyatakan itu, bahkan ada yang sudah buka-bukaan. Akan tetapi saya tidak sebut inisialnya, biar dia tidak menghilangkan barang bukti," imbuh Anton.

Peran Mr X di Kasus Pembunuhan Brigadir Esco

Peran dua Mr X dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco mengemuka saat rekonstruksi versi penyidik di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat pada 29 September lalu. Dua Mr X itu bertugas memindahkan mayat Brigadir Esco.

Saat rekonstruksi berlangsung, kedua Mr X diperankan pemeran pengganti. Mereka memperagakan adegan saat memindahkan mayat Esco dari dalam rumah tersangka Briptu Rizka menuju bukit belakang rumah yang berjarak sekitar 10 meter.

Tersangka Rizka Sintiyani saat peragakan adegan berpapasan dengan saksi Fadil di depan rumahnya, Senin (29/9/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Tersangka Briptu Rizka Sintiyani saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco di depan rumahnya, Senin (29/9/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)

Sesampainya di lereng bukit belakang rumah tersebut, Mr X yang pertama memperagakan adegan mengikat leher Brigadir Esco menggunakan tali nilon. Sedangkan, satu orang lainnya bertugas mengikat ujung tali ke batang kayu.

Diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu. Anggota Intel Polsek Sekotong itu ditemukan membusuk dengan wajah rusak dan leher terikat tali di bawah pohon.

Awalnya, kematian Esco diduga akibat gantung diri. Namun hasil autopsi menunjukkan adanya dugaan kekerasan sebelum korban meninggal. Polisi kemudian menetapkan Briptu Rizka, istri Esco, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.

Keluarga Briptu Rizka Laporkan Perusakan Rumah

Puluhan keluarga Brigadir Esco menggeruduk rumah Briptu Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lembar, Lombok Barat, pada Rabu (8/10). Aksi ini dipicu kekecewaan keluarga karena polisi belum menetapkan tersangka lain dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco.

Paman Esco, Miase, mengatakan keluarga berangkat dari Lombok Tengah menuju rumah Briptu Rizka dengan menggunakan truk dan mobil pikap. Miase menjelaskan aksi perusakan terjadi secara spontan setibanya keluarga di rumah Briptu Rizka.

"Alasan keluarga karena tidak puas dengan kinerja kepolisian, orang-orang (tersangka) itu kan masih berkeliaran sampai saat ini," ujar Miase saat dikonfirmasi, Rabu petang.

"Jadi, itulah yang bikin orang-orang (keluarga) ini jengkel dan kesal," tambahnya.

Penampakan rumah Briptu Rizka seusai diamuk puluhan keluarga Brigadir Esco, Kamis (9/10/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Penampakan rumah Briptu Rizka seusai diamuk puluhan keluarga Brigadir Esco, Kamis (9/10/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)

Belakangan, kasus perusakan rumah Briptu Rizka oleh puluhan keluarga Brigadir Esco itu dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB. Pelapornya adalah nenek Rizka.

Kuasa hukum keluarga Briptu Rizka, Lalu Armayadi, mengatakan keluarga Brigadir Esco merusak dua rumah Bripti Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Selain itu, mereka juga merusak motor dan perabotan lainnya di rumah milik nenek Briptu Rizka.

"Ada dua yang dirusak, rumah Rizka dan neneknya," ujar Armayadi, Kamis.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, membenarkan keluarga Briptu Rizka telah melaporkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan polisi masih menyelidiki kasus perusakan rumah tersebut dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Sementara masih kami lakukan penyelidikan. Kami coba cek rekaman-rekaman, kemudian juga dari CCTV yang ada," kata Catur.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Momen Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Polisi di Lombok Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads