Briptu Rizka Sintiyani, tersangka pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, menjalani rekonstruksi di kediamannya Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Polwan Polres Lombok Barat itu terlihat tenang saat memperagakan adegan demi adegan terkait pembunuhan sang suami.
Pantauan detikBali, Rizka mengenakan pakaian tahanan Polda NTB berwarna merah lengkap dengan jilbab krem dan masker berwarna putih. Ia berjalan pelan mengenakan sandal jepit dengan tangan terborgol.
Saat memasuki area gang menuju rumahnya, Rizka disambut sorakan warga. Namun, ia tampak tetap tenang dengan posisi kepala tegak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanyai penyidik terkait adegan berikutnya, Rizka menjawab dengan lancar tanpa terbata-bata. Salah satunya ketika adegan dia berpapasan dengan seorang saksi bernama Fadil.
"Pokoknya saya sempat papasan dengan Fadil (di depan gerbang rumah)," ujar Briptu Rizka menjawab pertanyaan penyidik saat adegan memasuki rumah, Senin (29/9/2025).
Rizka menjalani rekonstruksi versi alibinya sejak pukul 10.16 Wita dan sebagian besar adegan yang ia peragakan berlangsung di dalam rumah tersebut. Ratusan warga terlihat berbondong-bondong memadati Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebelum gelar rekonstruksi dimulai.
Beberapa warga bersorak saat Briptu Rizka keluar dari mobil tahanan dan jalan menuju area gang. "Kejahatan luar biasa," ujar salah seorang warga sambil geleng-geleng kepala.
Tidak hanya warga setempat, warga dari berbagai daerah termasuk asal korban di Lombok Tengah juga turut memadati lokasi. Beberapa dari mereka bahkan sampai memanjat pohon hingga menaiki bukit di belakang rumah tersangka untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Selain memperagakan adegan versi alibi tersangka Briptu Rizka, rekonstruksi juga memperagakan adegan versi penyidik. Namun, Briptu Rizka menolak memperagakan adegan versi penyidik sehingga adegan itu diperankan oleh pemeran pengganti.
Seperti diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu. Jenazah Esco pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Amaq Siun.
Kondisi jasad Brigadir Esco kala itu sudah membusuk, tubuh menghitam, dan wajah yang telah rusak. Selain itu, leher Brigadir Esco juga ditemukan terikat tali di bawah pohon.
Berdasarkan kondisi tersebut, Brigadir Esco semula diduga tewas akibat gantung diri. Namun, hasil autopsi menunjukkan Brigadir Esco diduga sempat dianiaya sebelum akhirnya meregang nyawa. Polisi kemudian menetapkan Briptu Rizka yang merupakan istri Brigadir Esco sebagai tersangka.
Simak Video "Video Korban Pelecehan Seksual Pria Difabel Disebut Lebih dari Satu Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)