Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya menanggapi intimidasi dan kekerasan fisik yang dialami jurnalis saat meliput demonstrasi di Polda dan DPRD Bali. Daniel meminta korban untuk melaporkan aparat yang melakukan kekerasan dan intimidasi tersebut.
"Kalau ada laporan dan memang bisa diketahui siapa pelakunya, silakan dilaporkan. Kami akan lakukan tindakan karena memang aturannya demikian," kata Daniel saat ditemui di rumah jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Minggu (31/8/2025).
Daniel berjanji akan menindak pelaku yang melakukan tindakan represif jika laporannya sudah masuk. "Kalau memang ada laporannya dan siapa, nanti bisa disampaikan siapa orangnya nanti akan kami proses," ujarnya.
Disinggung terkait boleh tidaknya jurnalis meliput demonstrasi di dua lokasi itu, Daniel enggan menjawab. Dia juga enggan merespons dan memilih menjauhi awak media ketika disinggung terkait penangkapan massa aksi oleh aparat.
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang diikuti aliansi mahasiswa, masyarakat, hingga sopir ojek online (ojol) di depan Mapolda Bali berakhir ricuh, Sabtu (30/8/2025). Salah satu tuntutan massa aksi adalah meminta keadilan atas kematian pengendara ojol Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis polisi di Jakarta.
Setelah berdemo di depan Mapolda Bali, massa aksi berpindah ke area depan kantor DPRD Bali. Kericuhan terus berlanjut hingga malam hari. Polisi terlibat dalam aksi kejar-kejaran dengan massa di sekitar Lapangan Puputan Renon. Polisi juga menembakkan gas air mata dan meminta massa mundur.
Simak Video "Video: Detik-detik Driver Ojol Kena Lemparan Batu Saat Demo di Bali"
(iws/iws)