Polisi Periksa 23 Saksi Terkait Dugaan Pembunuhan Intel di Lombok Barat

Sui Suadnyana, Abdurrasyid Efendi - detikBali
Jumat, 29 Agu 2025 13:21 WIB
Foto: Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, saat diwawancara di depan masjid Polda NTB, Jumat (29/8/2026/5). (Abdurrasyid Efendi/detikBali)
Mataram -

Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memeriksa sebanyak 23 saksi dalam penyelidikan dugaan pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely. Brigadir Esco merupakan intelijen Kepolisian Sektor (Polsek) Sekotong, Lombok Barat.

"Sampai saat ini 23 orang (yang diperiksa), termasuk rekan kerja di Polsek (Sekotong), termasuk istri, pamannya, serta mertuanya (Brigadir Esco) yang menemukan pertama," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, Jumat (29/8/2025).

Syarif mengungkapkan istri Brigadir Esco yang diperiksa merupakan polisi wanita (polwan). Polisi berpangkat melati tiga di pundak itu juga menegaskan belum ada yang diamankan dalam kasus kematian Brigadir Esco.

Menurut Syarif, Brigadir Esco sempat berdinas ke Polsek Sekotong sebelum hilang dan akhirnya ditemukan tewas. Fakta ini dikuatkan oleh teman-teman piketnya di Polsek Sekotong dan buku pencatatan kehadiran.

"Habis itu, alasannya izin mau besuk orang tuanya sakit," terang Syarif.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang. Jenazah Brigadir Esco ditemukan oleh Siun, mertuanya.



Simak Video "Video: Tampang 5 Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir Esco"

(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork