Seorang bayi berusia tiga bulan di Gianyar diduga mengalami overdosis obat usai menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar. Peristiwa ini viral di media sosial setelah ayah bayi tersebut, EW, mengungkapkan keluhannya melalui unggahan di Facebook yang kemudian diunggah ulang oleh sejumlah akun media sosial.
Pantauan detikBali, unggahan asli dari akun EW telah dihapus. Namun, kronologi kejadian yang menyebabkan sang bayi meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) tetap dapat dilacak melalui unggahan beberapa akun.
"Kronologi dimulai saat orang tua membawa sang bayi ke IGD RS tersebut karena demam tinggi yang tak kunjung reda. Setelah sempat diberi obat lewat dubur dan paracetamol, bayi dibawa pulang untuk observasi. Namun, demam kembali naik dan akhirnya pada 5 Agustus, bayi dibawa kembali ke rumah sakit dan masuk ke poli anak dengan status pasien umum," tulis akun @denpasarcerita, dilihat detikBali, Jumat (8/8/2025).
Setelah diberi infus dan beberapa obat seperti Paracetamol dan Ranitidine, kondisi bayi sempat membaik. Namun, saat pemberian antibiotik, bayi menangis histeris. Petugas hanya menyarankan pemberian minyak angin tanpa pemeriksaan lanjutan.
Kondisi bayi memburuk keesokan harinya. Sekitar pukul 10.30 Wita, seorang petugas perempuan berpakaian perawat memberikan obat lewat infus tanpa penjelasan jenis obat yang disuntikkan.
"Yang mengejutkan, setelah dilakukan diskusi dengan pihak rumah sakit, terungkap bahwa obat terakhir diberikan oleh petugas magang (training) sekolah tanpa pendamping dokter. Rumah sakit tidak memberikan penjelasan resmi terkait jenis obat yang digunakan dan hasil laboratorium serta hanya menyampaikan permintaan maaf tanpa komitmen pertanggungjawaban yang jelas," sambung akun tersebut.
Simak Video "Video: Aksi Sadis 3 Pekerja Bunuh Mandor di Bali, Leher Korban Digergaji"
(dpw/dpw)